in ,

5 Fakta Menarik Selat Hormuz, Jalur Sempit yang Bisa Picu Krisis Energi Global

Lebih dari 20 persen pasokan minyak dan gas dunia melewati jalur sempit ini!

CakapCakapCakap People! Perang antara Israel dan Iran beberapa waktu belakangan ini menjadi pusat perhatian baru bagi dunia. Akibat konflik ini, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran bahkan mengancam akan menutup Selat Hormuz. Meski belum ada keputusan final, parlemen Iran disebut telah menyetujui wacana tersebut.

Melansir dari Detik, Selat Hormuz merupakan selat yang menghubungkan Teluk Arab dengan Laut Arab. Rute ini bisa dibilang merupakan rute maritim paling penting bagi transit energi global. Bagaimana tidak? Lebih dari 20 persen pasokan minyak dan gas dunia melewati jalur sempit yang membentang di antara Iran dan Oman ini.

5 Fakta Menarik Selat Hormuz, Jalur Sempit yang Bisa Picu Krisis Energi Global
Selat Hormuz (Foto: dok. 20detik)

Dengan peran ini, tak heran jika dunia bisa gonjang-ganjing jika selat dengan panjang 167 km dan lebar tersempit hanya 39 km ini ditutup. Berikut ini adalah sederet fakta menarik lain dari Selat Hormuz.

1. Jadi Nadi Pasokan Minyak Mentah Dunia

Mengutip dari CNBC, penyebaran minyak mentah dunia dari Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA) melewati Selat Hormuz. Ini berarti, 15% pasokan minyak mentah global (sekitar 14-15 juta barel) bergantung pada jalur ini.

Kalau Selat Hormuz sampai benar-benar ditutup, efeknya bisa sangat dramatis dan dapat memicu krisis energi global. Terbukti, Reuters mencatat bahwa harga minyak mentah Brent berjangka naik US$ 1,92 atau 2,49% ke level US$ 78,93 per barel pada Senin, 23 Juni 2025 kemarin. Setidaknya, harga ini telah menyentuh level tertinggi selama lima bulan terakhir.

2. Bukan Cuma Minyak, Selat Hormuz Juga Jalur Logistik Global

Konon, Selat Hormuz tidak hanya menjadi jalur penting minyak mentah saja. Diketahui, pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan produk Liquefied Natural Gas (LNG) juga sebagian besar dikirim melalui Selat Hormuz.

Menutut perkirakan, setidaknya ada sekitar 20% pasokan LNG dunia, terutama dari Qatar dan UEA melewati Selat Hormuz. Produk BBM juga dikirim lewat sini dengan total hampir 8 juta ton. Artinya, gangguan di jalur ini bukan hanya bikin harga minyak naik, tapi juga bisa bikin dunia kelabakan memenuhi kebutuhan logistik global.

3. Jadi Titik Panas Ketegangan Dunia

Dari letak geografisnya, diketahui Selat Hormuz secara langsung berbatasan dengan beberapa negara. Misalnya di sisi barat ada UEA dan Oman, kemudian ada Arab Saudi dan Bahrain di sisi seberangnya. Kedekatan dengan negara-negara kuat inilah yang menjadi Selat Hormuz kerap jadi pusat ketegangan geopolitik dunia. Bagaimana bisa?

Iran yang menguasai pantai utara kerap mengalami beberapa tantangan politik dan militer. Inilah yang menyebabkan Iran kerap mengancam menutup selat ini jika terjadi konflik. Yang terbaru, buntut dari serangan AS ke Iran pada Minggu 22 Juni 2025, Iran kembali mengancam akan menutup jalur ini yang menyebabkan melonjaknya harga minyak mentah dunia.

4. Dikelilingi Banyak Kekuatan Militer

Oleh karena berada di lokasi yang sangat penting, jalur ini memiliki ketegangan militer yang tinggi. AS dan Iran sama-sama menempatkan kekuatan militernya di sini. Bahkan, angkatan laut AS bersama dengan NATO kerap berpatroli di sekitar jalur untuk memastikan pelayaran lancar.

Tidak hanya penuh dengan militer AS dan Iran, UEA dan Arab Saudi yang sering melewati jalur ini juga menempatkan kekuatan militernya untuk menjaga minyak dan infrastrukturnya. Kondisi inilah yang membuat ketegangan di sekitar jalur cukup tinggi.

5. Selat Hormuz Belum Pernah Benar-Benar Ditutup

Ancaman Iran menutup Selat ini ternyata tidak hanya terjadi saat ini. Setidaknya, Iran sudah berkali-kali mengancam penutupan jalur penting ini pada masa Perang Iran-Irak tahun 80-an. Bahkan pada periode pasca perang di tahun 90-an, Iran juga selalu melakukan ancaman penutupan apabila sudah dalam tekanan.

Di tahun 2011-2012 dan 2018-2019, Iran juga pernah mengancam akan menutup selat karena ketidaksepahaman tentang program nuklir yang dikembangkan. Meski demikian, selat ini tidak benar-benar pernah ditutup.

Lantas, apakah Selat ini akan benar-benar ditutup buntut serangan AS dan Israel?

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

6 Negara Eropa Ini Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Indonesia

Musim Libur Sekolah, 6 Negara Eropa Ini Bebas Visa bagi WNI