Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Tinggal di 10 kota terkotor di dunia berikut mungkin tidak akan diharapkan oleh semua orang. Namun, akibat kombinasi polusi dan sanitasi yang buruk membuat kota-kota di dunia ini mengalami permasalahan lingkungan. Konsentrasi tinggi polutan baik di udara, air, dan tanah dari berbagai aktivitas manusia semakin memperparah kondisi lingkungan yang berdampak pada kualitas kesehatan.
Daftar 10 Kota Terkotor di Dunia
Dikutip dari ceoreviewmagazine.com, berikut deretan 10 besar kota paling tercemar di dunia 2023 berdasarkan indeks kualitas udara (AQI).
10. Kolkata, India
Dengan skor AQI sangat tinggi, yakni 167, Kolkata, India terdesak oleh sejumlah krisis lingkungan. Kanal-kanal tercemar sampah menjadi pemandangan umum di ibu kota Benggala Barat ini. Belum lagi kurang baiknya tingkat perekonomian menimbulkan hadirnya gelandangan yang semakin memperburuk visual kota ini.
9. Karachi, Pakistan
Membentang di sepanjang pantai barat Pakistan, Karachi dihuni oleh 1,5 sampai 2,4 juta orang. Tingginya jumlah populasi yang tidak dibarengi dengan akses air bersih berkontribusi terhadap rendahnya mutu sanitasi. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah lingkungan kerap menjangkiti penduduk setempat, misalnya malaria.
8. Hanoi, Vietnam
Poin kualitas udara di Hanoi menyentuh angka 172. Tidak mengherankan apabila ibu kota Vietnam ini masuk dalam deretan kota terkotor di dunia. Kemacetan lalu lintas dan polusi menyebabkan pemerintah setempat sepakat melarang penggunaan sepeda motor sejak 2017 di beberapa wilayah tertentu. Sayangnya, larangan tersebut tidak diikuti dengan penyediaan fasilitas angkutan umum yang baik.
7. Accra, Ghana
Tidak hanya Ebola, warga Accra juga sempat terjangkit wabah kolera. Sekitar 54 di Accra orang tewas lantaran terinfeksi penyakit menular ini. Unsur sanitasi lingkungan menjadi faktor utama buruknya kesehatan di kota ini. Dari sisi kualitas udara, skor polusi yang dihasilkan mencapai AQ 178. Minimnya fasilitas kendaraan umum juga semakin membuat udara yang harus dihirup masyarakat setempat tidaklah layak.
6. Dhaka, Bangladesh
Meski meraih gelar sebagai ibu kota Bangladesh, Dhaka tidak bisa luput dari kondisi sanitasi yang minim dan akses air yang kurang. Hampir 12 juta orang di kota ini menghadapi bencana berupa buruknya kualitas lingkungan. Dengan nilai AQI 185, 50% rumah tangga di kota ini juga belum terhubung dengan sistem septik pembuangan kotoran manusia.
5. Sarajevo, Bosnia
Sarajevo juga masuk dalam daftar 10 kota terkotor di dunia 2023. Salah satu kota yang dikelilingi oleh lembah di Bosnia ini menghadapi tekanan kerusakan lingkungan, khususnya dari sisi kualitas udara. Skor AQI yang dihasilkan akibat pembuangan limbah di saluran air publik dan polusi air sebesar 196.
4. Shenyang, Cina
Ibu kota Provinsi Liaoning di timur laut Cina, Shenyang tercatat mempunyai nilai AQI 203. Polusi udara diakibatkan oleh asap kendaraan, limbah industri, dan pembakaran biomassa untuk keperluan memasak rumah tangga.
3. Beijing, Cina
Salah satu kota terpadat di Tiongkok, yakni Beijing dilaporkan memiliki skor AQI sebesar 206. Selain imbas dari emisi kendaraan dan aktivitas industri, instalasi amdal (analisis dampak lingkungan) juga mengalami tekanan hebat. Bahkan perusahaan Beijing Air mengemas udara kotor dalam bentuk souvenir sebagai wujud protes terhadap kondisi lingkungan di kota ini.
2. New Delhi, India
Polusi udara di New Delhi berada di tingkatan ekstrim dengan nilai AQI mencapai 210 dan 400 di area tertentu. Pembakaran bahan bakar biomassa menjadi salah satu dalang utama rendahnya kualitas udara di salah satu kota di kawasan India ini. Populasi manusia yang tinggi juga menyebabkan beban infrastruktur semakin meningkat.
1. Lahore, Pakistan
Lahore menduduki posisi puncak dari 10 kota terkotor di dunia 2023. Kota terbesar kedua di Pakistan ini memiliki skor AQI hingga 216. Kondisi buruk ini akibat emisi kendaraan dan kegiatan industri yang terus merajalela. Infrastruktur pengelolaan limbahnya juga kurang memadai sehingga menjadikan sungai terdekat sebagai tempat pembuangan.
Comments
0 comments