Jati Sunarto
CakapCakap – Cakap People! Menyambut Tahun Baru Islam 2025, terdapat beberapa amalan baik yang bisa kamu lakukan. Salah satunya adalah Puasa sunnah 1 Muharram.
Mengutip laman Baznas, Muharram merupakan salah satu dari empat bulan suci dalam Islam, selain Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Rajab. Dalam empat bulan suci yang memiliki keistimewaan ini, umat Muslim dianjurkan untuk menjauhi segala perbuatan buruk.
Allah SWT akan memberikan pahala besar untuk umat Muslim yang melakukan segala perbuatan baik di bulan haram ini. Termasuk untuk yang melaksanakan puasa sunnah 1 Muharram.
Berikut adalah jadwal, niat, dan keutamaan Puasa 1 Muharram 2025.
Jadwal Puasa 1 Muharram 2025
Berdasarkan pada Kalender Hijriah Indonesia, 1 Muharram 1447 H bertepatan dengan hari Jumat, 27 Juni 2025.
Niat Puasa 1 Muharram
Untuk niat Puasa 1 Muharram, dapat menggunakan niat puasa mutlak, seperti “Saya niat puasa,“. Mengutip laman Baznas, bisa juga dengan lafal berikut:
Nawaitu shaumal Muharrami lillahi taala.
Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’ala.
Sementara mengutip detikSulsel, niat Puasa 1 Muharram yang dikutip dari Buku Meraih Surga dengan Puasa yang disusun oleh H Herdiansyah Achmad Lc adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ الشَّهْرِ الْمُحَرَّمِ سُنَّةَ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma-sy-syahri-l-muharrami sunnata-lillaahi ta’aala.
Artinya: “Saya berniat puasa bulan Muharram sunnah karena Allah Ta’ala.”
Keutamaan Puasa 1 Muharram 2025
Ada banyak keutamaan pada Puasa 1 Muharram 2025. Melansir NU Online, adalah keutamaannya:
1. Puasa Muharram, Puasa Paling Utama
Puasa Muharram merupakan puasa yang paling utama. Rasulullah SAW dalam haditsnya mengatakan, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
2. Termasuk Empat Bulan Mulia
Seperti yang telah disampaikan di atas, bahwa Muharram termasuk dalam keempat bulan mulia dalam Islam. Rasulullah SAW. menganjurkan untuk berpuasa di empat bulan mulia sebagaimana disampaikan dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam Ibnu Majah. “Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).
3. Puasa Sehari setara 30 Hari
Walau hanya berpuasa sehari dalam bulan Muharram, pahala yang akan didapatkan sama dengan puasa 30 hari. Sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).
4. Puasa Hari Asyura akan Jadi Pelebur Dosa Setahun yang Lewat
Lalu, khusus berpuasa di hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat. Hal ini sebagaimana yang tertulis dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah, “Sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim).
5. Puasa di Hari Tasu’a Akan Jadi Pelengkap dan Pembeda dengan Umat Yahudi
Terkahir, melaksanakan puasa di hari Tasu’a, pada 9 Muharram dan 11 Muharram, akan menjadi pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram. Sekaligus menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura.
Hal ini sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dari Ibnu Abbas, “Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR Ahmad).
