in ,

Pemuda Asal Bandung Jadi Pembicara Dunia, Apa yang Disampaikan?

Stevie menjadi salah satu pembicara dalam gelaran Melaka International Youth Dialogue (MYID) ke-19 tahun ini.

CakapCakap – Berita membanggakan datang dari pria asal Bandung, Jawa Barat yang baru-baru ini menjadi pembicara dalam konferensi tingkat dunia. Dia adalah Stevie Leonard Harison yang berusia 30 tahun, yang diundang secara langsung oleh penyelenggara World Assembly of Youth (WAY) 2019. Perhelatan ini dilaksanakan di Melaka, Malaysia pada 23-27 Juni 2019 kemarin. Stevie menjadi salah satu pembicara dalam gelaran Melaka International Youth Dialogue (MYID) ke-19 tahun ini.

Setiap tahun, pagelaran MIYD dihelar dengan topik yang berbeda, dan tahun ini tema “Youth Deconstructing Fake News” diusung untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaraan generasi muda akan ancaman tidak baik dari berita palsu (fake news) dan hoaks.

Perhelatan MIYD 2019

Perhelatan MYID ke-19 dibuka oleh Presiden WAY, Datuk Seri Utama Ir. Idris Haron, dan disaksikan secara langsung oleh Presiden Malaysian Youth Council, Jufitri Joha. Selain para petinggi organisasi tersebut, pembukaan disaksikan juga oleh para perwakilan kedutaan besar negara sahabat yang menjadi peserta.

Para pembicara berbakat dari berbagai negara hadir dan meramaikan perhelatan ini, mulai dari Amerika Serikat, Nigeria, Pakistan, Uganda, Korea Selatan, Nepal, dan tentunya Indonesia. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Presiden OIC Youth-KNPI, Syafii Efendi. Kemudian yang bertindak sebagai salah satu pembicara terpilih, adalah Stevie yang juga merupakan pendiri komunitas kepemudaan Inspirator Muda Nusantara. Stevie menyampaikan sebuah fakta, berupa fenomena penyebaran berita palsu yang terjadi akibat kebebasan informasi. Apalagi di era kebebasan sekarang ini, belum ada sistem peringatan dini (early-warning system) yang bisa menangkal berita negatif.

Stevie Ketika Menjadi Pembicara di Malaka

Stevie juga memaparkan solusi untuk menangkal persebaran berita negatif tersebut, yakni meningkatkan sosialisasi kesadaran hukum. Perlu adanya kerja bersama antara institusi pendidikan, LSM, hingga kepolisian untuk membantu masyarakat semakin paham akan hukum dan pelanggaran di area persebaran berita negatif. Selain itu, solusi yang ditawarkan lainnya adalah membangun dan memantapkan budaya, literasi media, etika berinternet, hingga kerja sinergi di seluruh lini masyarakat untuk saling mendukung dan meningkatkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Penuh Perjuangan, 100 Siswa Tunawisma di New York Ini Akhirnya Lulus SMA dan Menuju Universitas!

Mulan: Trailer Perdana Live Action Disney Sudah Rilis. Keren!