in

Kreatif ditengah Pandemi, Pemuda Babel Ciptakan Aplikasi Berguna: Fight Covid-19

Di Bangka Belitung, seorang pemudanya menciptakan aplikasi Fight Covid-19, yang berguna untuk melacak pergerakan pendatang dari daerah lain yang saat ini masuk ke Babel.

CakapCakap – Seluruh wilayah di Indonesia dan bahkan dunia dibuat sangat kelabakan dengan persebaran pandemi Covid-19 yang sangat cepat dan pesat. Di kota-kota besar, termasuk salah satunya di DKI Jakarta, banyak tempat usaha yang harus ditutup sementara, perusahaan yang melakukan PHK, hingga pergerakan wirausaha di lapangan yang juga sangat terbatas. Akibatnya, banyak orang yang memilih untuk pulang ke kampung halaman. Tetapi pulang kampung justru menjadi sangat mengerikan ditengah pandemi ini, karena dianggap sebagai salah catu cara tercepat untuk menyebarkan virus Covid-19.

Pemuda Bangka Belitung Membuat Aplikasi Fight Covid-19

Hal ini sudah diantisipasi oleh pemerintah, untuk membatasi pergerakan masyarakat dari perkotaan, misalnya dengan kampanye #StayAtHome #DirumahAja, atau juga dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Beberapa daerah juga sudah menerapkan semi-lockdown, dengan tidak mengizinkan orang dari luar masuk ke daerah tersebut. Semakin ketatnya, banyak desa bahkan perkampungan yang juga menerapkan sistem serupa. Tetapi apakah hal tersebut sepenuhnya berhasil? Ternyata ada banyak orang yang nekat pulang ke kampung halaman, dan parahnya lagi tidak terdeteksi. Tindakan seperti ini yang akhirnya menambah luas jangkauan virus ini, yang sampai sekarang masih terus menyebar hingga ke pelosok.

Di Bangka Belitung, seorang pemudanya menciptakan aplikasi Fight Covid-19, yang berguna untuk melacak pergerakan pendatang dari daerah lain yang saat ini masuk ke Babel. Saparudin, Staf Khusus Gubernur Bangka Belitung, menjelaskan bahwa setiap pendatang atau orang yang pulang kampung ke Bangka Belitung, harus memasang aplikasi tersebut di ponsel masing-masing, dan juga mengenakan gelang penanda khusus. Fungsi dari alat ini adalah untuk memonitor pergerakan orang-orang tersebut, agar nantinya bisa digunakan sebagai data pelacak jika ditemukan kasus positif Covid-19, yang berasal dari pendatang tersebut.

Aplikasi Fight Covid-19 buatan Pemuda Bangka Belitung

Menurut pemaparan Ahmad Alhozi, pemuda pengembang aplikasi Fight Covid-19 ini, aplikasi ini bekerja dengan pelacakan lokasi, dengan memanfaatkan GPS dari ponsel pendatang. Pastinya pengambilan data dan lokasi ini dilakukan dengan izin pemiliknya, ketika aplikasi sedang akan di install. Sementara gelang penanda dipasangkan untuk menimbulkan efek psikologis, bahwa mereka adalah orang yang dipantau. Hasilnya seharusnya bisa menurunkan niatan untuk keluar rumah.

Selain memantau lokasi pemakai, aplikasi Fight Covid-19 juga menyuguhkan berbagai data dan informasi penting tentang Covid-19. Beberapa diantaranya adalah data persebaran Covid-19 di Indonesia dan dunia, informasi Rumah Sakit (RS) rujukan terdekat, nomor kontak darurat, hingga informasi lainnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Puluhan Dugong Ini Tampak Bersantai dan Berjemur Dekat Pantai di Thailand Saat Pandemik

WHO Ungkap Asal Usul Corona: Virus Berasal dari Hewan di China, Tak Dimanipulasi atau Diproduksi di Laboratorium