in ,

Melestarikan Moko Alat Musik Tradisional Alor NTT yang Langka, Inilah yang Dilakukan Pemerintah!

Moko semakin berkurang jumlahnya karena banyak yang dibawa keluar dari Alor..

CakapCakap – Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur bersiap untuk mengadakan “Festival 1.000 Moko” pada Juli 2019. Hal itu dilakukan untuk melestarikan alat musik tradisionalnya.

Pantai Ling’al, Alor, NTT (Instagram @t_i_m_e.of.now)

Moko adalah alat musik tradisional berbentuk tambur yang terbuat dari perunggu ini terancam punah di daerah itu.

Moko dianggap rentan terhadap pelepasan budaya karena pemuda tampaknya kehilangan minat terhadap instrumen perkusi tradisional itu.

“Moko dari semua wilayah akan dipamerkan di festival Alor ini,” kata Sekretaris Daerah, Kabupaten Alor, Hopni Bukang, Jumat 14 Juni 2019 kepada Antara News.

“Dalam festival itu moko yang ada akan kami tampilkan kepada publik agar generasi muda Alor memiliki pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian moko sebagai warisan nenek moyang masyarakat Alor,” katanya.

Selain menggelar festival, juga sudah dibangun museum 1000 Moko di Kota Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor untuk tempat penyimpanan alat musik tradisional moko yang memiliki nilai sejarah sehingga tetap terjaga kelestariannya.

Bukit Hulnani, Alor, NTT ( Foto: Instagram @aychoty)

Hopni menambahkan bahwa museum juga akan menampung replika moko raksasa.

Moko telah ada di Alor selama berabad-abad dan telah lama dianggap sebagai barang mewah dan mas kawin oleh penduduk Alor.

Hopni mengatakan jumlah moko semakin berkurang karena banyak alat musik tradisional ini dibawa keluar Alor sehingga dikhawatirkan moko menjadi punah dan langka di tanah kelahirannya sendiri.

“Pemerintah akan selalu berusaha untuk melestarikan moko sebagai aset budaya,” kata Hopni.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Lewat Google Maps, Kamu Bisa Mengetahui Bencana Alam yang Akan Datang

Bagaimana Jika Uber Layani Pesan Antar Makanan Pakai Drone?