in ,

Gara-Gara Biaya Wisata Terlalu Murah, Pulau Komodo Masuk Destinasi No List 2020

Selain Pulau Komodo, ada Kepulauan Galapagos yang Fodors Travel sorot dengan permasalahan hampir mirip.

CakapCakapCakap People! Fodors Travel, sebuah media wisata asal Amerika Serikat (AS), baru-baru ini mengeluarkan daftar destinasi untuk dikunjungi dan lebih baik dipertimbangkan untuk tidak dikunjungi pada 2020. Dalam daftar itu terdapat Bali dan Pulau Komodo.

Media tersebut memasukkan destinasi Indonesia yaitu Bali dan Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur dalam daftar No List atau lebih baik dipertimbangkan untuk tidak dikunjungi pada 2020.

View this post on Instagram

Do it for the 'gram! 🙌🏽⁠ ⁠ The iconic Handara Gate is one of the most Instagrammed spots on the island & has become a must-visit location!⁠ Handara Gate is actually the entrance to a golf resort & is surrounded by lush green mountains, crater lakes & rain forest.⁠ ⁠ If you want to get your photo taken here, join our world-famous Insta tour! Email us at [email protected] to book! ⁠ ⁠ 📷: @jordhammond⁠ 📍: Handara Gate, Bedugul⁠ ⁠ #bali #travel #indonesia #thebalibible #balilife #love #instagood #explorebali #balibible #wanderlust #happy #travelgram #instatravel #thisisbali #holiday #explore #happiness #iconic #bedugul #handaragate #views #mountains

A post shared by The Bali Bible #thebalibible (@thebalibible) on

Untuk Bali, Fodors Travel lebih berfokus pada dampak lingkungan dari pariwisata massal, sementara untuk Pulau Komodo, Fodors Travel mengamati Pulau Komodo sebagai destinasi dengan biaya wisata yang terlalu murah dan patut menaikkan pajak turis untuk kelestarian hewan langka.

“Pemangku kebijakan di Indonesia pada awalnya berencana untuk menutup Pulau Komodo selama satu tahun dari Januari 2020 tetapi membatalkan inisiatif setelah menentukan bahwa komodo yang hidup di sana tidak terancam oleh campur tangan wisatawan terhadap perilaku dan habitat mereka,” tulis Fodors Travel, seperti dikutip dari KompasTravel.

Menurut Fodors Travel, saat ini UNESCO sedang mengawasi Pemerintah Indonesia, terutama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pengelolaan Taman Nasional Komodo.

Meskipun menulis keterangan Pemerintah Indonesia sedang membahas pemberlakuan pajak turis dan pembatasan jumlah pengunjung ke Pulau Komodo, Fodors Travel tetap mengajak turis untuk mempertimbangkan kunjungan ke sana.

Selain Pulau Komodo, ada Kepulauan Galapagos yang Fodors Travel sorot dengan permasalahan hampir mirip. Pajak turis di Galapagos mereka nilai terlalu murah dan tidak naik selama 20 tahun.

Fodors Travel menganggap pajak turis yang mahal tidak akan mengurangi dampak pariwisata massal. Justru, banyaknya kunjungan wisatawan bisa berpengaruh pada kelestarian hewan langka seperti komodo di Pulau Komodo dan kura-kura terbesar di dunia yang ada di Kepulauan Galapagos.

“Dengan keunikan dan keistimewaan dari pulau-pulau ini, memanfaatkan pariwisata sebagai potensi uang memang masuk akal. Namun, apakah kamu semua harus pergi ke sana?” sebut Fodors Travel.

Seberapa jauh pemerintah dan komunitas lokal berupaya menjaga destinasinya, menurut Fodors Travel, juga patut jadi perhatian setiap turis. Ini lebih penting ketimbang menandai daftar impian petualangan.

Masih banyak destinasi lain terkenal di dunia yang masuk daftar No List dari Fodors Travel untuk 2020. Fodors Travel adalah media wisata yang berawal dari buku panduan wisata dengan cikal bakal berawal pada 1936 di London, Inggris.

Pada 1949, buku panduan wisata modern Fodors Travel diproduksi di Perancis. Pada 1996, situs resmi Fodors Travel dibuat, dan diakuisisi oleh perusahaan internet di California, Amerika Serikat, pada 2016.

KompasTravel

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Ibu Kota Baru, Teluk Balikpapan Bakal Dieksploitasi Menjadi Indah dan Paling Ikonik di Dunia

Gaun Ikonik Putri Diana Saat Berdansa dengan John Travolta Bakal Dijual, Ini Harganya!