Mau Lari Marathon? Wanita Perlu Persiapan Lebih Dibanding Pria

CakapCakap – Lari marathon menjadi salah satu ajang olahraga yang belakangan ini semakin banyak diminati oleh orang-orang, terutama warga perkotaan. Semakin banyaknya ajang lari marathon yang digelar juga membuat olahraga ini pun semakin populer. Bahkan, Cakap People sendiri pun mungkin ada yang suka mengikuti ajang lari marathon. Saat ini pun, tak hanya kaum pria saja yang ikut dalam ajang lari marathon ini, tetapi juga sudah mulai banyak wanita yang turut serta pula mengikutinya.

Namun, ada hal yang perlu diketahui oleh kaum wanita, bahwa mereka memerlukan persiapan lebih dibandingkan para pria. Seperti dimuat dalam laman Okezone.com, hal yang tak kalah penting dalam berlatih adalah para wanita harus tahu kemampuan fisiknya dan perbedaan kemampuan diri antara mereka dengan pria, sehingga tak bisa menyamakan. “Kalau wanita biasa fisiknya jauh lebih lemah daripada pria, tapi kalau latihan dengan rutin, maka tidak menutup kemungkinan bisa mengalahkan banyak pria,” ucap Ellianah Setiady, anggota komunitas Senayan Runners dan Women Cycling Club.

Menurutnya, dalam berlatih wanita harus melakukan sampai menjelang kompetisi, yang disesuaikan dengan jarak lari yang dipilih. Calon peserta lari marathon pun harus berlatih sesuai dengan kalender latihan mereka. Latihan pun bisa dibagi dengan sederhana. Misalnya satu hari pertama calon peserta bisa berlari sejauh 5 kilometer, dua hari kemudian 7 kilometer, hari-hari berikutnya 5 kilometer lagi, lalu menyiapkan satu hari seperti Sabtu atau Minggu yang mungkin larinya mencapai 15 kilometer.

Ditambahkan pula dari Jason Fitzgerald, pelatih lari dari Oregon, Amerika Serikat, seperti dimuat di laman Tempo.co, kunci sukses dalam turnamen lari marathon bagi pemula terletak pada daya tahan tubuh, yang hanya bisa didapatkan dengan berlatih secara terjadwal. “Buatlah jadwal lari harian dan mingguan beserta target jarak yang ditempuh,” katanya. Selain itu, dia juga menyarankan berlatih angkat beban untuk mencapai kekuatan, kelenturan, ketangkasan, dan keseimbangan maksimal.

Kemudian, jangan lupa pula untuk menempa mental. Pelari pemula pantang memelihara anggapan berlari pelan saja bisa asalkan menyentuh garis finis. “Lupakan cara berpikir itu dan mulailah lari sebaik yang kamu bisa,” pungkas Jason. Nah, selamat berlatih untuk lari marathon ya, Cakap People!