in ,

Kisah Unik Wanita Asal Surabaya, Hidup Nomaden di Atas Kapal yang Mengarungi Perairan Eropa

Pasangan ini memilih untuk hidup terombang-ambing di perairan Eropa

CakapCakap – Cakap People, setiap orang memilih jalan hidupnya masing-masing. Tak jarang jalan hidup tersebut mengantarkan seseorang pada hal-hal yang unik dan cenderung baru. Itulah yang setidaknya dialami oleh sosok wanita asal Surabaya, Ika Permatasari Olsen.

Ia memilih untuk tinggal di kapal yacht bersama sang suami yang merupakan warga negara Norwegia. Keputusan itu dilakukan keduanya sejak tahun 2018 lalu. Ika tinggal di atas kapal berukuran 17×5 meter.

Hidup di atas kapal selama 2,5 tahun. Gambar via buzzfeed.co.id

Kapal tersebut dilengkapi oleh 4 kabin serta didesain cukup minimalis. Terdapat ruang tamu, ruang mesin kapal, ruang televisi, serta ruang mesin cuci. Selain itu, tersedia pula dapur yang disempurnakan oleh oven dan kompor.

Sedangkan kabin utama dipakai sebagai kamar tidur bagi 2 orang dan disediakan lampu untuk penerangan di malam hari. Sudah selama 2,5 tahun Ika dan suaminya hidup berpindah-pindah dari satu ke tempat lain.

Menurut Ika, perjalanan yang ia lakukan mirip liburan. Bahkan ia dan sang suami tidak menyiapkan target khusus. Ia hanya menikmati apa yang dilakukan, seperti berenang, memancing, hingga melihat sunset.

Awalnya ia mengaku kapok berlayar lantaran sering mengalami mabuk laut. Bahkan ketika kapal bergoyang lantaran ombak kecil, ia langsung merasakan serangan mabuk laut. Perjalanan panjang itu juga memberikannya berbagai pengalaman kurang menyenangkan.

Jadi relawan untuk membersihkan laut hingga pantai dari sampah. Gambar via line.me

Salah satunya saat melakukan perjalanan dari utara Spanyol menuju Prancis. Di tengah pelayaran, pompa rusak sehingga membuat mereka terombang-ambing di perairan lebih dari 36 jam. Selama waktu itu, mereka juga tidak minum maupun makan.

Alih-alih menghentikan perjalanan, pengalaman itu malah membuatnya tidak berhenti berlayar. Mereka pun terus hidup di atas kapal dan menyusuri perairan Eropa. Ketika kapal angkat jangkar, ia memakai waktunya guna bekerja jarak jauh di perusahaan piranti lunak di kota asalnya, Surabaya.

Kala masa pandemi, mereka terpaksa menurunkan jangkar di Norwegia karena perbatasan sejumlah negara ditutup. Di masa tersebut, ia pun berkenalan dengan In the Same Boat, yakni LSM yang berperan membersihkan limbah di pulau serta pantai Norwegia.

Bebarengan dengan relawan dari mancanegara, Ika juga pernah mengumpulkan sebanyak 1,7 ton sampah selama 2 hari di Tromso. Ke depan, ia berencana guna berlayar sampai Indonesia Cakap People.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

6 Fakta Medan, Kota Terbesar Ketiga di Indonesia yang Menyimpan Hal-hal Menarik

Berikut 4 Makna Unik Google Doodle Hari Ini, Menampilkan Hal yang Menarik