in ,

Kasus Baru COVID-19 di Australia Capai Rekor Tertinggi

Pelancong yang masuk negara itu masih harus mendapatkan tes PCR dalam waktu 24 jam setelah tiba, tetapi hanya perlu menjalani karantina sampai mereka mendapatkan hasil tes negatif.

CakapCakapCakap People! Australia melaporkan rekor tertinggi kasus baru COVID-19 pada Sabtu, 18 Desember 2021, untuk hari ketiga, dengan wabah meningkat di dua negara bagian terpadat, namun Perdana Menteri Scott Morrison terus mengecilkan risiko ketika negara itu melonggarkan pembatasan pandemi.

Reuters melaporkan, negara bagian New South Wales (NSW) melaporkan 2.482 kasus baru, negara bagian Victoria melaporkan 1.504 kasus baru dan negara bagian Queensland melaporkan 31 kasus baru pada hari Sabtu, bersama-sama melampaui tertinggi sebelumnya di Austalia yaitu 3.820 kasus sehari sebelumnya.

Orang-orang makan malam di bar di tepi pelabuhan setelah pelonggaran peraturan COVID-19, menyusul penguncian yang diperpanjang untuk mengekang wabah, di Sydney, Australia, 22 Oktober 2021. [Foto: REUTERS/Jaimi Joy/File Photo]

Morrison menegaskan pada hari Sabtu bahwa fokusnya harus pada rawat inap dan kasus dalam perawatan intensif dan pada ventilator daripada jumlah kasus aktual ketika negara itu belajar untuk hidup dengan virus.

Sejauh ini, dia mengatakan peningkatan jumlah kasus di New South Wales tidak berarti tekanan pada rumah sakit, dengan hanya 26 orang dalam perawatan intensif.

“Saya tidak akan setuju dengan warga Australia berpuas diri tentang hal itu. Kami menganggap ini sangat serius. Sebaiknya ditangani dengan kepala tenang dan rencana yang jelas,” kata Morrison pada konferensi media di Hobart di negara bagian pulau Tasmania.

Dia mengatakan Australia tidak berada dalam situasi yang sama dengan Inggris, Eropa atau Amerika Utara, di mana kasus-kasus melonjak.

Dalam pelonggaran pembatasan pandemi terbaru, pelancong internasional yang divaksinasi penuh yang tiba di Sydney dan Melbourne tidak perlu lagi diisolasi selama 72 jam, kata pemerintah New South Wales dan Victoria, Jumat.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Pelancong yang masuk negara itu masih harus mendapatkan tes PCR dalam waktu 24 jam setelah tiba, tetapi hanya perlu menjalani karantina sampai mereka mendapatkan hasil tes negatif.

“Kami tahu ini adalah waktu yang menantang untuk perjalanan internasional dengan aturan baru dan munculnya varian Omicron, tetapi pengumuman ini tentang menyederhanakan proses dan memastikan dua kota terbesar Australia memiliki pendekatan yang konsisten,” kata Perdana Menteri New South Wales Dominic Perrottet dalam sebuah pernyataan.

Australia menutup perbatasannya segera setelah pandemi melanda pada tahun 2020, yang membuat kasus COVID-19 relatif rendah dibanding negara-negara kaya lainnya. Negara ini sejauh ini mencatat sekitar total 239.000 kasus dan sekitar 2.130 kematian.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Studi: Vaksin COVID-19 J&J, Sinopharm dan Sputnik V Kurang Efektif Melawan Omicron

Studi: Omicron Lebih Mungkin Menginfeksi Ulang Dibanding Delta; Lebih dari Lima Kali Lebih Tinggi