in ,

Jaksa Brasil Berusaha Hentikan Pembelian Vaksin COVID-19 dari India

Langkah itu ditempuh satu hari setelah Kementerian Kesehatan negara itu menandatangani kontrak untuk membeli 20 juta dosis.

CakapCakapCakap People! Jaksa Brasil sedang mengupayakan penangguhan segera soal pembelian vaksin COVID-19 India yaitu COVAXIN. Demikian menurut dokumen yang dilihat oleh Reuters pada hari Jumat, 26 Februari 2021, satu hari setelah Kementerian Kesehatan negara itu menandatangani kontrak untuk membeli 20 juta dosis.caka

Mengutip laporan Reuters, vaksin yang dibuat oleh perusahaan swasta India, Bharat Biotech, belum didukung dengan hasil uji klinis Fase III, jaksa di Pengadilan Audit Federal, yang dikenal sebagai TCU, berargumen dalam mencari keputusan pengadilan.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro saat upacara penurunan bendera Nasional Brasil di Istana Alvorada, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Brasilia, Brasil, Rabu, 15 Juli 2020, malam. [Foto: REUTERS / UESLEI MARCELINO]

Kementerian kesehatan tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Mengumumkan penandatanganan kontrak pada Kamis, 25 Februari 2021, dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan bahwa kesepakatan itu bernilai 1,6 miliar reais (US$ 286 juta), dengan 8 juta dosis pertama diharapkan tiba pada Maret.

Kementerian itu menerbitkan aturan baru pekan lalu yang meringankan proses penawaran untuk mempercepat pembelian vaksin dan menangani wabah virus corona di Brasil yang mencatatkan diri sebagai negara dengan kasus tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India.

Ilustarasi virus corona. [Foto: CNN]

Tetapi tidak adanya hasil uji coba tahap akhir dari vaksin India itu telah menimbulkan kritik bahwa pemerintah sayap kanan Presiden Jair Bolsonaro mengambil jalan pintas untuk menebus peluncuran vaksin yang lambat di Brasil, di mana lebih dari seperempat juta orang telah meninggal karena COVID-19.

Peluncuran vaksin Bharat juga mengalami masalah di India.

Negara bagian Chhattisgarh yang dikuasai oposisi di timur-tengah India meminta pemerintah federal pada 11 Februari untuk menghentikan pasokan COVAXIN India sampai kemanjurannya dapat dibuktikan dalam uji coba tahap akhir yang sedang berlangsung.

Bharat Biotech, yang menciptakan vaksin dengan Dewan Penelitian Medis India yang dikelola negara, mengatakan data kemanjuran dari uji klinis tahap akhir dari hampir 26.000 sukarelawan akan keluar bulan depan, yang mengarah ke kritik dari ahli epidemiologi bahwa itu disetujui juga dengan tergesa-gesa untuk penggunaan darurat.

US $ 1 = 5.5815 reais

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Presiden Joe Biden Bakal Buat Pengumuman Tentang Arab Saudi pada 1 Maret

Facebook Aktifkan Kembali Berita di Australia, Tandatangani Kesepakatan Konten