in ,

Inilah Alat Tes Antibodi yang Bakal Dipakai Uni Eropa, AS dan Inggris Perangi COVID-19

Pengujian antibodi massal dengan jutaan kit sedang dipertimbangkan oleh banyak negara saat ini.

CakapCakapCakap People! Inggris sedang dalam pembicaraan dengan produsen obat Swiss, Roche Holding AG, untuk membeli alat tes antibodi COVID-19 yang akurat, mengikuti jejak Uni Eropa dan Amerika Serikat yang terlebih dulu menyetujui penggunaan alat tes tersebut.

Pengujian antibodi massal dengan jutaan kit sedang dipertimbangkan oleh banyak negara sebagai cara untuk mempercepat pembukaan kembali ekonomi yang hancur akibat lockdown dan untuk memperkenalkan langkah-langkah jarak sosial yang lebih khusus.

FOTO FILE: Logo produsen obat-obatan Swiss Roche terlihat di kantor pusatnya di Basel, Swiss, 1 Februari 2018. [Foto: REUTERS / ARND WIEGMANN]

Laboratorium Kesehatan Masyarakat Inggris menyimpulkan pada 7 Mei lalu, bahwa alat tes buatan Roche mendeteksi antibodi yang ditimbulkan oleh virus corona. Tetapi, temuan itu baru diumumkan pada Rabu, 13 Mei 2020, malam.

“Ini memiliki potensi untuk menjadi pengubah permainan,” kata Edward Argar, Menteri Muda Kesehatan Inggris, Kamis, 14 Mei 2020, seperti dilansir Reuters.

“Kami sekarang bergerak secepat mungkin untuk berdiskusi dengan Roche untuk membeli barang-barang itu, tetapi saya tidak bisa memberikan tanggal yang tepat, kapan kami bisa mulai meluncurkannya,” ujar dia.

Alat tes Roche mendapat penilaian kesesuaian, yang dikenal sebagai Conformité Européenne atau tanda CE, dari Uni Eropa pada 28 April lalu. Dan, memperoleh Otorisasi Penggunaan Darurat dari Badan Obat dan Makanan AS (FDA) pada 2 Mei.

Roche mengatakan, mereka mampu menghasilkan ratusan ribu alat tes per minggu untuk Inggris. Jerman mendapatkan tiga juta dari mereka bulan ini, dan lima juta sebulan setelah Juni.

Tes antibodi, juga dikenal sebagai tes serologi, menunjukkan siapa yang telah terinfeksi. Meskipun belum jelas, apakah keberadaan antibodi terhadap virus corona baru, SARS-CoV-2, memberikan kekebalan permanen.

Tes antibodi membutuhkan sampel darah untuk menjalani pengujian dengan peralatan yang sepenuhnya otomatis di laboratorium untuk memberikan hasil hanya dalam tempo 18 menit.

“Tes ini membutuhkan sampel darah yang akan diambil oleh profesional kesehatan yang berkualitas dan diproses di laboratorium,” kata Roche yang menambahkan, tes antibodi adalah salah satu tes paling akurat di pasar dengan lebih dari 99,8 spesifisitas.

“Tingkat akurasi ini sangat penting karena ada sejumlah virus dengan antibodi yang sangat mirip dengan COVID-19, termasuk flu biasa, dan jenis SARS lainnya, yang dapat menghasilkan hasil positif dalam beberapa tes antibodi yang kurang akurat,” ujar Roche.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Berbasis di Basel, Swiss, Roche mengatakan, sedang meningkatkan kapasitas untuk menghasilkan jutaan alat tes sebanyak dua digit per bulan untuk melayani negara-negara yang menerima tanda CE dan AS.

Tes antibodi serupa juga telah dikembangkan oleh perusahaan lain termasuk Abbott Laboratories yang berbasis di AS dan DiaSorin yang bermarkas di Italia.

Abbott dan Siemens Healthineers asal Jerman secara terpisah telah menyusun rencana untuk menghasilkan 20 juta alat tes atau lebih per bulan untuk pasar global mulai Juni nanti.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Update COVID-19 di RI [15 Mei]: 16.496 Orang Terinfeksi, 1.076 Meninggal dan 3.803 Sembuh

MUI Imbau Hindari Salam-salaman Saat Idul Fitri Cegah COVID-10