CakapCakap – Cakap People! Ada beberapa kesalahan jalan kaki yang perlu diperhatikan agar target menurunkan badan kamu bisa tercapai. Apa saja kesalahan tersebut? Jalan kaki merupakan salah satu olahraga paling mudah dan murah untuk menurunkan berat badan. Tanpa perlu peralatan khusus, kamu bisa melakukannya di mana saja dan kapan saja. Namun, tidak sedikit orang yang sudah rajin jalan kaki setiap hari, tapi berat badannya tetap tidak berkurang.
Ternyata, ada beberapa kesalahan kecil yang bisa membuat usaha jalan kaki jadi kurang efektif dalam membakar lemak.

Berikut adalah empat kesalahan umum yang sering dilakukan saat jalan kaki untuk menurunkan berat badan!
1. Tidak Memperhatikan Kecepatan Jalan
Banyak orang berpikir bahwa semua jenis jalan kaki akan menghasilkan efek yang sama. Padahal, intensitas dan kecepatan berjalan punya pengaruh besar terhadap jumlah kalori yang terbakar. Jika kamu berjalan terlalu santai, tubuh tidak akan mencapai tingkat pembakaran lemak yang optimal.
Agar hasilnya maksimal, coba tingkatkan kecepatan jalanmu hingga terasa sedikit menantang, namun kamu masih bisa berbicara tanpa terengah-engah. Kecepatan ideal untuk membakar kalori adalah sekitar 5–6 km/jam.
Kamu juga bisa mencoba interval walking, yaitu mengombinasikan jalan cepat selama 1–2 menit dengan jalan lambat 1 menit untuk pemulihan. Cara ini terbukti lebih efektif meningkatkan metabolisme tubuh dibanding jalan santai dalam tempo yang sama.
2. Langkah dan Postur Tubuh yang Salah
Mungkin terdengar sepele, tapi cara kamu melangkah dan postur tubuh saat berjalan sangat berpengaruh terhadap efektivitas pembakaran kalori. Banyak orang berjalan dengan langkah pendek, tubuh condong ke depan, atau menunduk melihat ponsel.
Selain membuat otot tidak bekerja maksimal, postur yang salah juga bisa memicu nyeri punggung atau lutut. Cobalah untuk menjaga postur tubuh tetap tegak, bahu rileks, dan pandangan ke depan. Ayunkan tangan secara alami untuk membantu menjaga keseimbangan dan meningkatkan pembakaran energi.
Gunakan langkah yang mantap dan konsisten, tidak terlalu pendek atau terlalu lebar. Jika kamu menjaga teknik berjalan dengan benar, otot-otot tubuh bagian bawah akan aktif bekerja dan membantu pembentukan tubuh yang lebih proporsional.
3. Tidak Mengatur Durasi dan Konsistensi
Kesalahan berikutnya adalah tidak rutin dan tidak mengatur durasi jalan kaki dengan baik. Banyak orang hanya jalan kaki saat ada waktu luang atau saat sedang semangat, kemudian berhenti beberapa hari dan mulai lagi dari awal. Padahal, konsistensi adalah kunci utama keberhasilan dalam menurunkan berat badan.
Untuk hasil optimal, usahakan jalan kaki minimal 30–45 menit per hari, setidaknya 5 kali dalam seminggu. Jika waktu terbatas, kamu bisa membaginya menjadi dua sesi, misalnya pagi 20 menit dan sore 20 menit. Tubuh akan lebih cepat beradaptasi dan metabolisme meningkat secara bertahap.
4. Tidak Menjaga Pola Makan dan Gaya Hidup
Beberapa dari kamu mungkin sudah berjalan kaki setiap hari tapi tetap tidak melihat perubahan berat badan karena masih mengabaikan pola makan. Jalan kaki memang bisa membakar kalori, tapi hasilnya akan sia-sia jika kamu mengonsumsi makanan berlemak tinggi, minuman manis, atau camilan berlebihan setelahnya.
Perlu diingat, olahraga hanya menyumbang sekitar 20–30% dari proses penurunan berat badan, sedangkan 70–80% sisanya dipengaruhi oleh pola makan dan gaya hidup.
Jadi, kombinasikan rutinitas jalan kakimu dengan pola makan seimbang yang tinggi serat, protein, dan rendah gula. Istirahat cukup dan minum air putih yang cukup juga membantu proses metabolisme tubuh agar tetap optimal.
Ingatlah bahwa kunci utama bukan hanya pada seberapa jauh kamu berjalan, tapi seberapa konsisten kamu melakukannya. Jadi, mulai hari ini, atur langkahmu, jaga postur, dan buat rutinitas jalan kaki jadi bagian dari gaya hidup sehatmu.
