in ,

Hindari Kantong Plastik, Muslim Indonesia Gunakan Besek Sebagai Wadah Daging Qurban

Harga besek saat ini adalah Rp2.000 per buah.

CakapCakapCakap People! Beberapa masjid di seluruh Jawa, dengan dukungan dari gubernur, telah mengadopsi larangan plastik dalam mendistribusikan daging qurban (kurban) selama Idul Adha yang jatuh pada hari Minggu, 11 Agustus 2019.

Umat ​​Muslim di Indonesia yang mampu, berbagi ribuan paket daging qurban dengan menggunkaan besek (wadah yang terbuat dari anyaman bambu) dan kemasan ramah lingkungan lainnya untuk daging kurban, bukan kantong plastik.

Di Jalan Kenari I, Senen, Jakarta Pusat, para wanita berbondong-bondong ke tempat parkir sebuah toko yang ditutup di sebuah gang tempat ratusan besek ditumpuk untuk Idul Adha.

Siswa di SMP Negeri 3 Malang di Malang, Jawa Timur, memasukkan daging “qurban” ke dalam lusinan ‘besek’ (wadah yang terbuat dari anyaman bambu) untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan pada hari Minggu. (Foto: Nedi Putra / The Jakarta Post)

Sementara rekan-rekan pria mereka bersiap untuk menyembelih hewan qurban, para wanita membersihkan permukaan daun pisang dan merobeknya menjadi potongan-potongan kecil. Mereka kemudian menempatkan dedaunan itu di dalam setiap besek.

“Daun mencegah cairan yang bocor dari daging, sehingga orang tidak akan meminta kantong plastik untuk menjaga tangan mereka tetap bersih saat membawa besek mereka,” kata seorang warga bernama Nani. “Kami melakukan ini untuk menghindari penggunaan plastik. Tidak ada gunanya jika kita masih harus membungkus [besek] dalam kantong plastik. ”

Ketua komite qurban di lingkungan itu, Ahmad Ibnu Batutah, mengatakan warga telah mendapatkan besek dari seorang donatur.

“Kami menerima 300 set besek. Kami memutuskan untuk menggunakan wadah dan tutup secara terpisah, jadi kami benar-benar memiliki total 600 besek, ”katanya.

Tim Ibnu mengorbankan satu sapi, satu domba, dan delapan kambing tahun ini. Mereka mendistribusikan daging qurban dalam 500 porsi, sehingga tidak perlu membeli lebih banyak besek, katanya.

“Untuk menghindari kembali penggunaan kantong plastik, tahun depan, kami akan meminta orang untuk membawa wadah mereka sendiri atau kami akan menggunakan tas ramah lingkungan. Besek sebenarnya cukup mahal, sekitar Rp 2.000 per besek,” Ibnu menjelaskan.

Panitia di Masjid Agung Istiqlal, Jakarta Pusat, membungkus bingkisan daging qurban pada hari Minggu. Meski menggunakan ‘besek’ (anyaman kotak bambu) sebagai wadah daging, pengurus Masjid Agung Istiqlal masih membungkus daging itu dalam kantong plastik sebelum memasukkannya ke dalam besek. (Foto: Syelanita / The Jakarta Post)

Sementara itu, Pengurus Masjid Istiqlal Jakarta juga memutuskan untuk menggunakan besek setelah sebelumnya mengumumkan akan menggunakan kantong plastik ramah lingkungan untuk mendistribusikan daging qurban. Namun, mereka masih menggunakan plastik untuk membungkus daging sebelum menempatkannya di dalam besek.

Penggunaan kemasan ramah lingkungan untuk daging qurban juga telah menyebar di luar ibukota Jakarta.

Di Surabaya, Jawa Timur, Pengurus Masjid Al Akbar menggunakan daun besek dan jati, metode yang juga digunakan oleh komite qurban untuk SMP Negeri 3 SMP di Malang. Di Blitar, juga di Jawa Timur, Polisi Blitar menggunakan 500 besek, sementara Masjid Miftahul Jannah menggunakan 1.000 besek dan daun pisang.

Sementara itu, komite qurban di Masjid Agung Baiturrahman di Semarang, Jawa Tengah, menggunakan 5.000 besek untuk menampung daging qurban dari 24 kambing, 15 sapi, dan satu kerbau.

Di Yogyakarta, Masjid Al Ittihad di Sleman mendistribusikan daging ke 178 orang menggunakan tas besek bukan plastik.

“Bayangkan berapa banyak sampah plastik yang dapat kita kurangi selama Idul Adha jika sebuah masjid kecil di desa seperti ini saja dapat menghemat 178 kantong plastik,” kata Ketua Pengurus Masjid Al Ittihad, Syamsul Hadi.

Di Bandung, Jawa Barat, panitia qurban Masjid Al Murabbi memilih untuk menggunakan kantong plastik yang dapat didegradasi yang terbuat dari singkong.

Menurut ketua dewan kesejahteraan masjid, Mundarwiyarso, tas singkong lebih fleksibel dan lebih murah daripada besek, harganya hanya Rp 200 per buah.

Pada hari Minggu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta umat Islam untuk tidak menggunakan kantong plastik pada Idul Adha.

“Ini saran: Bisakah kita tidak menggunakan kantong plastik saat berbagi daging qurban?”

Seorang wanita memasukkan daging qurban ke dalam ‘besek’ (kotak bambu anyaman) di markas Polisi Blitar, Jawa Timur, pada hari Minggu. Idul Adha tahun ini meningkatkan penggunaan besek dalam kampanye untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. (Foto: Asip Hasani / The Jakarta Post)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan hal yang sama. Dia menyumbangkan hewan qurban melalui Masjid Baiturrahman di Semarang dan mengatakan dia secara khusus meminta daging untuk didistribusikan dengan metode yang lebih ramah lingkungan.

“Mereka bisa menggunakan besek dan daun. Saya mendukung langkah-langkah kecil dalam mengurangi limbah plastik, “kata Ganjar.

Pada 19 Juli, Gubernur Jakarta Anies Baswedan telah menandatangani sebuah surat edaran yang meminta panitia ulama dan qurban untuk mendistribusikan daging mereka dengan kemasan ramah lingkungan.

“Tolong tawarkan [perspektif] religius tentang pentingnya mencegah kerusakan ekologis melalui penggunaan wadah daging yang ramah lingkungan,” katanya dalam surat edaran.

Merespons hal itu, operator pasar milik kota Pasar Jaya membuat 20.000 besek tersedia untuk dijual di 112 lokasi di seluruh ibukota pada bulan Juli. Tiga puluh tujuh di antaranya adalah gerai milik Pasar Jaya. Setiap besek dijual seharga Rp 2.000.

THE JAKARTA POST

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Studi: Olahraga Teratur Mencegah Tanda-tanda Fisik Orang dengan Risiko Alzheimer

Para Turis Dilarang Duduk di Tangga Spanyol (Spanish Steps) di Roma, Italia