in ,

CDC Peringatkan Tentang ‘Sindrom Misterius’ yang Menimpa Anak-anak dengan COVID-19

Gejalanya meliputi inflamasi, demam persisten, dan fungsi organ yang buruk.

CakapCakapCakap People! Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) baru-baru ini mengeluarkan peringatan kesehatan untuk seluruh dokter tentang penyakit mematikan baru yang jarang terjadi yang mungkin terkait dengan novel COVID-19 pada anak-anak. CDC mengeluarkan peringatan kesehatan itu setelah 110 anak-anak di New York mengidap sindrom inflamasi misterius yang terkait dengan COVID-19 dan tiga dari mereka sejauh ini meninggal karena penyakit tersebut.

Penyakit yang disebut CDC sebagai “multisystem inflammatory syndrome in children” atau MIS-C, juga telah dilaporkan di provinsi negara bagian Amerika Serikat lainnya seperti New Jersey dengan 17 kasus; California dengan 6 kasus; dan negara-negara lain seperti Connecticut, Georgia, Kentucky, Ohio, dan Washington dengan sejumlah kecil insiden.

“Saat ini informasi yang tersedia masih terbatas tentang faktor-faktor risiko, patogenesis, perjalanan klinis, dan pengobatan untuk MIS-C,” kata CDC dalam peringatan kesehatannya, seperti dilaporkan NBC News, Jumat, 15 Mei 2020.

Penyakit yang disebabkan oleh novel COVID-19, dan sindrom inflamasi ini memiliki gejala yang tumpang tindih dengan “toxic shock syndrome dan  penyakit Kawasaki” — sindrom inflamasi langka yang biasanya muncul pada anak di bawah usia 5. Namun, beberapa laporan menyatakan bahwa rumah sakit menerima anak-anak dengan penyakit misterius itu bahkan hingga usia 21 tahun.

Peringatan kesehatan CDC tersebut juga menyertakan panduan untuk diagnosis MIS-C. Kriteria yang mereka berikan, menyatakan bahwa seorang anak atau remaja dengan demam setidaknya 100,4 derajat selama 24 jam, bukti inflamasi dalam tubuh, dan komplikasi pada setidaknya dua organ seperti jantung, ginjal, atau paru-paru. Jika mengalami gejala tersebut, maka dianggap menderita multisystem inflammatory syndrome in children atau MIS-C.

“CDC meminta penyedia layanan kesehatan melaporkan dugaan kasus kepada otoritas kesehatan masyarakat untuk lebih mengkarakterisasi kondisi yang baru dikenal ini dalam populasi anak,” tulis CDC juga.

Dr. Baishara Freij, Kepala Pediatrik Penyakit Menular di Rumah Sakit Beaumont, menyarankan orang tua untuk tidak panik tetapi meminta agar anak mereka segera dievaluasi. Dia mengatakan, diagnosa dini dan intervensi adalah cara terbaik untuk membalikkan penyakit. Dia kemudian menyarankan orang tua untuk “waspada” dalam memantau kesehatan anak mereka dan menghubungi dokter anak atau petugas kesehatan lain begitu gejala seperti demam tetap ada.

Freij mengatakan bahwa semua pasien dengan MIS-C di rumah sakit mereka dites positif untuk antibodi COVID-19.

*Foto via Elite Readers

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

180 Pengunjung Gereja Ini Terpapar COVID-19 Setelah Satu Orang Ternyata Dinyatakan Positif

Cegah Corona, Supermodel Naomi Campbell Kini Pakai Pelindung Wajah di Pesawat, Apa Kata Ahli?