in ,

Kementerian Kesehatan Gaza: 115 Warga Tewas Akibat Kelaparan

Sebagian besar kematian itu bahkan terjadi dalam beberapa pekan terakhir

CakapCakapCakap People! Kondisi kelaparan yang memburuk di Gaza akibat agresi Israel menyebabkan ratusan warga Palestina tewas. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat sedikitnya 115 orang meninggal karena kelaparan.

Sebagian besar kematian itu bahkan terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Menurut laporan Al Jazeera pada Sabtu, 26 Juli 2025, kelaparan menyebabkan semakin banyak orang yang mengalami malnutrisi parah.

“Kelaparan yang dipaksakan, dehidrasi yang dipaksakan, dan kelaparan melanda Jalur Gaza, dengan semakin banyak orang dilaporkan mengalami malnutrisi, kekurangan pasokan makanan, dan kebutuhan dasar lain yang parah dan akut,” ujar reporter Al Jazeera Hani Mahmoud di Gaza, Kamis, 24 Juli 2025.

Kementerian Kesehatan Gaza: 115 Warga Tewas Akibat Kelaparan
Foto Ilustrasi [Foto via Anadolu Agency]

Seorang sumber juga mengatakan kelaparan itu membuat sistem kekebalan tubuh warga Gaza menurun. Hal itu membuat masyarakat tak bisa melawan berbagai penyakit yang menyebar.

Situasi juga diperparah dengan blokade total di Gaza oleh Israel sejak Maret 2025. Israel hanya mengizinkan sedikit bantuan untuk masuk ke wilayah tersebut.

“Kelaparan yang dipaksakan, dehidrasi yang dipaksakan, dan kelaparan melanda Jalur Gaza, dengan semakin banyak orang dilaporkan mengalami malnutrisi, kekurangan pasokan makanan, dan kebutuhan dasar lain yang parah dan akut,” ujar reporter Al Jazeera Hani Mahmoud di Gaza, Kamis, 24 Juli 2025.

Seorang sumber juga mengatakan kelaparan itu membuat sistem kekebalan tubuh warga Gaza menurun. Hal itu membuat masyarakat tak bisa melawan berbagai penyakit yang menyebar.

Situasi juga diperparah dengan blokade total di Gaza oleh Israel sejak Maret 2025. Israel hanya mengizinkan sedikit bantuan untuk masuk ke wilayah tersebut.

“Kelaparan yang dipaksakan, dehidrasi yang dipaksakan, dan kelaparan melanda Jalur Gaza, dengan semakin banyak orang dilaporkan mengalami malnutrisi, kekurangan pasokan makanan, dan kebutuhan dasar lain yang parah dan akut,” ujar reporter Al Jazeera Hani Mahmoud di Gaza, Kamis, 24 Juli 2025.

Seorang sumber juga mengatakan kelaparan itu membuat sistem kekebalan tubuh warga Gaza menurun. Hal itu membuat masyarakat tak bisa melawan berbagai penyakit yang menyebar.

Situasi juga diperparah dengan blokade total di Gaza oleh Israel sejak Maret 2025. Israel hanya mengizinkan sedikit bantuan untuk masuk ke wilayah tersebut.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) turut buka suara terkait kondisi tersebut. Badan PBB itu memperingatkan bahwa krisis kelaparan yang melanda menghancurkan banyak keluarga di Palestina.

Kelangkaan akses tidak hanya terjadi dalam urusan makanan, tetapi juga kebutuhan medis dan hal-hal mendasar lainnya.

“Orang tua terlalu lapar untuk mengurus anak-anak mereka. Mereka yang datang ke klinik UNRWA tidak memiliki energi, makanan, atau sarana untuk mengikuti saran medis,” ujar Kepala UNRWA Philippe Lazzarini via X/Twitter.

PBB melaporkan bahwa seluruh penduduk Gaza, sekitar 2,1 juta jiwa kini berada dalam kondisi rawan pangan. Mereka tak lagi memiliki akses yang pada makanan yang cukup, bergizi, dan aman.

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, 900.000 anak sedang kelaparan, sementara 70.000 lainnya sudah menunjukkan gejala malnutrisi.

Lebih dari 100 organisasi kemanusiaan internasional juga telah mengeluarkan peringatan bersama awal pekan ini. Mereka menyebut bahwa para relawan dan rekan kerja mereka mulai melemah akibat kekurangan makanan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres lantas mengecam kekuatan global karena mengabaikan penderitaan warga Palestina yang menghadapi kelaparan di Gaza, menyebut krisis ini sebagai “kegagalan moral” yang menunjukkan runtuhnya solidaritas global.

“Saya tidak dapat menjelaskan tingkat ketidakpedulian dan kelambanan yang kami lihat dari terlalu banyak pihak di komunitas internasional, kurangnya belas kasih, kurangnya kebenaran, kurangnya kemanusiaan,” kata Guterres dalam pidato video di Majelis Global Amnesty International.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Perang Kamboja vs Thailand Berlanjut, 16 Tewas & 120 Ribu Mengungsi

Perang Kamboja vs Thailand Berlanjut, 16 Tewas & 120 Ribu Mengungsi

Thailand dan Kamboja Perang: Amankah Jika Bepergian ke Sana?

Thailand dan Kamboja Perang: Amankah Jika Bepergian ke Sana?