in

Virgin Media Biarkan 900.000 Informasi Data Pribadi Pelanggan Terbuka, Ini Penyebabnya!

Database itu dibiarkan terbuka tidak aman selama 10 bulan yang memungkinkan pihak ketiga untuk mengakses data tersebut.

CakapCakapCakap People! Virgin Media mengakui pelanggaran yang mengekspos informasi data pribadi 900.000 pelanggan setelah database dibiarkan terbuka tidak aman selama 10 bulan yang memungkinkan pihak ketiga untuk mengakses data tersebut.

Melansir The Daily Mail, Jumat, 6 Maret 2020, perusahaan itu mengungkapkan bahwa pelanggaran itu bukan karena peretasan tetapi terjadi karena database tidak dikonfigurasi dengan benar.

Informasi data pribadi pelanggan dalam database yang terekspos tersebut tidak termasuk kata sandi atau detail keuangan tetapi memang terdiri dari nama, alamat email, nomor telepon dan rincian kontrak pelanggan dengan layanan.

Virgin Media menyalahkan kesalahan tersebut pada anggota staf mereka yang tidak mengikuti prosedur yang benar.

Informasi data pribadi yang terbuka tersebut dapat diakses dari April 2019 hingga 28 Februari 2020.

CEO Virgin Media, Lutz Schuler, mengatakan perusahaan baru-baru ini menyadari masalah ini dan segera menutup akses ke database yang terpengaruh.

Sekedar diketahui, Virgin Media adalah perusahaan broadband terbesar kedua di Inggris dan dimiliki oleh miliarder John Malone’s Liberty Global, menurut The Financial Times.

Pelanggaran ini dianggap sebagai salah satu yang terbesar oleh perusahaan Inggris dalam beberapa tahun terakhir.

Virgin Media telah meyakinkan pelanggan bahwa layanan mereka tidak diretas, tetapi merupakan akibat kelalaian — seorang anggota staf tidak mengikuti prosedur yang benar.

Perusahaan, yang sedang melakukan investigasi yang sedang berlangsung, mengatakan pihaknya yakin database diakses setidaknya sekali tetapi tidak tahu sejauh mana mengaksesnya.

Berbicara di sebuah konferensi media di London, Schuler mengatakan, “Tidak ada bukti bahwa data yang diambil telah digunakan dengan cara yang salah.”

The Financial Times melaporkan bahwa pelanggaran ini memengaruhi sekitar 15 persen pelanggan pembayaran Virgin Media, termasuk beberapa di antaranya dengan Virgin Mobile.

Namun, data dari bukan pelanggan juga bisa dimasukkan yang berasal dari promosi ‘rujuk teman’.

“Kami ingin menghindari kepanikan.

“Kami semua memiliki cukup masalah dengan coronavirus saat ini tetapi kami harus terbuka tentang hal itu,” kata Schuler, yang mengatakan ia akan meminta maaf kepada pelanggan atas pelanggaran tersebut.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Lebih dari 1 Miliar Ponsel dan Tablet Android di Seluruh Dunia Rentan Diretas, Cek Daftar Ponsel yang Berisiko!

Pernah Tahu Buah Kersen? Banyak Manfaatnya Bagi Kesehatan, loh!