CakapCakap – Cakap People! Sebuah studi mengungkapkan bahwa kerja lebih dari 54 jam dalam seminggu bisa menyebabkan kematian dini. Berapa lama kamu bekerja dalam sehari? Rata-rata, seorang pekerja menghabiskan waktu selama 8 jam untuk bekerja dalam sehari. Namun, tak sedikit pekerja yang bisa bekerja hingga lebih dari 8 jam sehari.
Sebuah riset pada 2021 menunjukkan bahwa orang yang kerja lebih dari 54 jam per minggu berisiko mengalami kematian dini. Penelitian ini dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) yang diterbitkan dalam jurnal Environment International.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa bekerja 55 jam atau lebih per minggu dikaitkan dengan risiko stroke yang diperkirakan 35 persen lebih tinggi dan risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik 17 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan bekerja 35-40 jam seminggu.
Lebih jauh, jumlah orang yang bekerja berjam-jam meningkat, dan saat ini mencapai 9 persen dari total populasi secara global. Tren ini membuat lebih banyak orang berisiko mengalami kecacatan terkait pekerjaan dan kematian dini.
Selain itu, bekerja berlebihan dikaitkan dengan kematian sekitar 750 ribu orang setiap tahunnya.
Penyebab Banyak Pekerja yang Kini Bekerja Terlalu Lama
Analisis ini muncul saat pandemi COVID-19, yang diduga memicu tren peningkatan jam kerja.
“Pandemi COVID-19 telah mengubah cara banyak orang bekerja secara signifikan,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Menurut Tedros, bekerja jarak jauh, entah dari rumah, kafe, atau di mana pun, sering kali mengaburkan batasan antara rumah dan kantor. Selain itu, saat pandemi COVID-19, banyak bisnis terpaksa mengurangi atau menutup operasi untuk menghemat uang, dan orang-orang yang masih bekerja akhirnya bekerja lebih lama.
“Bekerja 55 jam atau lebih per minggu merupakan bahaya kesehatan yang serius,” tambah Dr. Maria Neira, Direktur, Departemen Lingkungan Hidup, Perubahan Iklim, dan Kesehatan, di Organisasi Kesehatan Dunia.
“Sudah saatnya kita semua, pemerintah, pengusaha, dan karyawan menyadari fakta bahwa jam kerja yang panjang dapat menyebabkan kematian dini,” tambahnya.
Dampak Bekerja Terlalu Lama
Ada banyak dampak negatif yang disebabkan oleh bekerja terlalu lama dalam satu hari. Dilansir dari Cleveland Clinic, bekerja terlalu lama dapat membuat seseorang tidak mendapatkan tidur yang berkualitas. Kurang tidur dapat memengaruhi cara kita mengatasi stres dan menyelesaikan masalah.
Dampak lainnya adalah seseorang jadi melewatkan makan siangnya, tidak berolahraga, kesulitan menjalin hubungan, hingga tidak merawat diri. Ini semua disebabkan oleh kurangnya waktu dengan dalih bekerja secara berlebihan atau lembur.
Cara Mengatasi Bekerja Berlebihan
Lantas, apa yang bisa dilakukan? Dilansir dari Indeed, berikut beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengatasi bekerja berlebihan:
Pertama, kamu bisa prioritaskan dan mengelola waktu. Tugas yang kamu hadapi tentu memiliki tingkat urgensi yang berbeda-beda. Buatlah daftar tugas, dan prioritaskan berdasarkan kepentingan dan urgensinya, lalu buat jadwal untuk menyelesaikannya.
Selain itu, lakukan satu tugas dalam satu waktu. Selesaikan satu tugas sebelum memulai tugas lain. Meskipun mengerjakan banyak tugas sekaligus atau multitasking mungkin bermanfaat, mengerjakan banyak hal sekaligus berarti membuat pikiran kamu menjadi tegang dan tidak fokus.
Cakap People! Jika kamu merasa tugas yang kamu kerjakan sangat banyak dan membuatmu kewalahan, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan. Coba diskusikan dengan atasan atau rekan kerjamu dan ceritakan kesulitan apa yang sedang kamu hadapi.
Di sela-sela bekerja, jangan lupa meluangkan waktu untuk beristirahat. Waktu rehat singkat ini bisa kamu gunakan untuk melakukan peregangan, power nap, mengobrol dengan rekan kerja, atau berjalan-jalan santai.
Perlu diingat, pekerjaan tidak akan ada habisnya. Oleh karena itu, kamu harus bijak mengelola waktu antara bekerja dan beristirahat.