in ,

Menteri Pertahanan: Malaysia ‘Harus Pindah’ ​​ke Fase Endemik

Hishammuddin mengatakan pemerintah menyadari bahwa banyak yang khawatir atas lonjakan kasus varian Omicron.

CakapCakapCakap People! Malaysia harus berpegang teguh pada keputusannya untuk berpindah ke fase endemik, kata Menteri Pertahanan, Datuk Seri Hishammuddin Hussein.

“Keputusan akhir (on dates) akan dibuat oleh pansus penanganan pandemi COVID-19 yang diketuai oleh Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob dan melibatkan anggota oposisi serta pakar kesehatan.

“Kita tidak boleh goyah dengan keputusan kita untuk pindah ke fase endemik. Kita harus maju,” ujarnya kepada wartawan usai menghadiri rapat menteri di Wisma Pertahanan, Selasa, 8 Februari 2022, melansir Straits Times.

Hishammuddin mengatakan pemerintah menyadari bahwa banyak yang khawatir atas lonjakan kasus varian Omicron.

Menteri Pertahanan Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengatakan pemerintah sadar bahwa banyak yang khawatir dengan lonjakan kasus varian Omicron. [Foto: REUTERS]

“Tapi seperti yang kita lihat melalui laporan Kementerian Kesehatan, meskipun kasus positif tinggi, hunian tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) tetap rendah.

“Ini menunjukkan bahwa sistem kesehatan nasional masih terkendali dan tidak terbebani,” katanya.

Ia menegaskan kembali sikap pemerintah terhadap penerapan kembali Movement Control Order (MCO) atau yang biasa disebut lockdown parsial.

“Itu tidak akan menjadi langkah yang baik sekarang karena ekonomi, sistem pendidikan, dan mata pencaharian rakyat harus terus bergerak,” katanya, seraya menambahkan bahwa hanya MCO yang ditingkatkan yang akan diberlakukan di wilayah yang mengalami peningkatan tajam dalam COVID-19 kasus.

Hishammuddin juga mengatakan Departemen Imigrasi, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya akan mempelajari rekomendasi Dewan Pemulihan Nasional (NRC) untuk membuka kembali perbatasan Malaysia sepenuhnya pada 1 Maret 2022.

Ia mencatat bahwa pembukaan kembali perbatasan adalah keputusan besar yang melibatkan banyak faktor.

“Kami ingin orang-orang datang ke negara kami tetapi negara lain belum membuat keputusan yang sama (membuka kembali perbatasan mereka).

“Itu keputusan besar yang hanya bisa dibahas di tingkat Kabinet atau Pansus Penanganan Pandemi COVID-19,” ujarnya.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Standar Operation Procedures (SOP) yang mewajibkan pemeriksaan suhu dan pencatatan manual data pribadi untuk masuk ke sejumlah tempat akan dihapuskan mulai 11 Februari, tambah Hishammuddin. Namun, check-in dengan aplikasi MySejahtera saat mengunjungi lokasi tetap wajib.

Ia juga mengatakan pemerintah akan memiliki serangkaian langkah-langkah keamanan baru untuk perjalanan umrah, termasuk membuat dosis booster wajib dan memungkinkan karantina rumah setelah kembali, mulai 14 Februari.

Persyaratan jemaah umrah Malaysia untuk menerima vaksin COVID-19 booster berdasarkan permintaan pemerintah Arab Saudi, kata Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Datuk Idris Ahmad, Selasa.

“Dosis booster merupakan persyaratan dari pemerintah Saudi untuk jemaah umrah. Itu (Arab Saudi) sudah mengeluarkan surat edaran, jadi kita harus patuhi,” katanya.

“Pintu ke Tanah Suci terbuka mulai hari ini, jadi peziarah kita harus mengikuti persyaratan yang ditetapkan untuk pergi ke sana.”

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Italia Cabut Mandat Masker COVID-19 di Luar Ruangan

Kasus COVID Global Lampaui 400 Juta, Lebih dari 5,7 Juta Meninggal