in ,

Mengenal 3 Fakta Telur Pitan, Bahan Makanan Berusia 1.000 Tahun dari China yang jadi Tantangan di MasterChef Indonesia

Telur pitan sering dijadikan makanan pendamping khas China tradisional

CakapCakap – Cakap People, apa kamu salah satu penonton setia acara MasterChef Indonesia? Jika begitu, maka kamu akan tahu episode saat peserta ditantang untuk memasak telur pitan atau century egg.

Berbeda dengan jenis telur pada umumnya, century egg mempunyai warna hitam yang pekat namun bening. Di bagian tengahnya berwarna abu-abu gelap dari kuning telur yang telah melalui proses fermentasi.

Telur yang berasal dari China ini sering digunakan sebagai bahan untuk membuat kudapan khas China tradisional. Sebut saja seperti ayam pek cam kee, bubur, salad, dan beberapa menu lain. Nah, berikut fakta-fakta telur pitan yang perlu kamu ketahui.

1. Melalui proses fermentasi alami

Proses fermentasi mengakibatkan perubahan warna. Gambar via tribunnewswiki.com

Umumnya telur pitan terbuat dari telur ayam atau bebek yang diawetkan memakai bahan-bahan alami. Mulanya telur akan dilapisi dengan tanah liat alkali selama beberapa bulan, sehingga muncul julukan telur seribu tahun atau century egg.

Bila tanahnya sudah mengeras, maka bagian dalam telur akan mengalami perubahan. Supaya bagian dalamnya memiliki rasa, biasanya akan ditambahkan garam atau kapur di prosesnya.

Selama proses, kuning telur secara perlahan berubah jadi hijau gelap. Aroma belerang tajam juga akan tercium. Sedangkan di bagian putih telur akan jadi bening kecokelatan serta transparan layaknya agar-agar.

2. Asal-usul telur pitan

Di China dijadikan menu pendamping bubur oriental. Gambar via kompas.com

Nama telur pitan pertama kali disebutkan pada tahun 1640 silam. Tapi ada pula yang memperkirakan jika telur ini sudah ada sejak sekitar 500 tahun lalu, tepatnya saat masa Dinasti Ming di Hunan.

Kendati demikian, hingga saat ini asal-usul telur pitan serta kapan ditemukan belum begitu jelas. Tetapi popularitas telur pitan masih eksis sampai saat ini, tidak hanya di Indonesia saja melainkan hingga ke berbagai negara di Asia.

3. Mengolah telur pitan

Tiap negara punya cara masing-masing dalam mengolah century egg. Gambar via suara.com

Jenis telur ini dapat dikonsumsi langsung tanpa perlu dimasak lagi. Namun mayoritas orang-orang di China menggunakan century egg untuk hidangan pendamping.

Sedangkan masyarakat Hong Kong lebih gemar menyantap jenis telur ini dengan digoreng. Telur pitan akan dicelupkan ke adonan tepung lalu digoreng sampai garing. Kemudian di Taiwan, telur pitan biasanya disantap dengan tahu rebus yang telah didinginkan lalu diberi tambahan serutan ikan cakalang kering alias katsuobushi.

Namun di Indonesia, telur pitan biasanya akan disulap jadi topping favorit untuk bubur oriental hingga jadi isian sayuran tumis.

Lantas, berapa harga telur pitan di pasaran? Harganya cukup beragam Cakap People. Namun lebih mahal daripada telur ayam atau telur asin biasa. Umumnya 1 butir telur pitan akan dibanderol dengan harga sekitar Rp 9.500 hingga Rp 15.000.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Wabah Tikus Landa Pertanian di Australia; Ratusan Narapidana Terpaksa Dievakuasi

Begini 5 Cara Ampuh Bersihkan Udara Kotor di Kamar Tidur