in

Masker Berteknologi Pintar Ini Bakal Menyala saat Deteksi Virus Corona

Tim bioteknologi saat ini masih dalam “tahap sangat awal” dari penemuan ini tetapi hasilnya sejauh ini “menjanjikan”, menurut Collins.

CakapCakapCakap People! Bioengineer, Jim Collins dan timnya saat ini sedang merancang masker wajah dengan teknologi pintar yang dapat menghasilkan sinyal fluoresens ketika mendeteksi virus corona baru melalui pernapasan, bersin, dan batuk seseorang. 

Collins mengatakan bahwa teknologi ini juga dapat membantu dokter mendiagnosis pasiennya secara instan tanpa perlu mengirim sampel swab atau sampel darah ke laboratorium.

Jim Collins

Ia juga menambahkan teknologi masker ini juga akan mendeteksi beberapa kelemahan tentang bagaimana bandara, tempat kerja, dan tempat-tempat umum lainnya ketika masker ini mencoba untuk menyaring orang untuk menghindari penyebaran virus.

“Saat kita membuka sistem transit, kamu bisa membayangkannya digunakan di bandara saat kita melewati keamanan, sambil menunggu untuk naik pesawat. Kamu atau saya bisa menggunakannya dalam perjalanan ke dan dari kantor. Rumah sakit juga bisa menggunakannya untuk pasien ketika mereka masuk atau menunggu di ruang tunggu sebagai pre-screen siapa yang terinfeksi,” kata Collins kepada Business Insider, Rabu, 13 Mei 2020.

Pandemi sudah menjadi perhatian utamanya selama bertahun-tahun sebelum virus corona baru muncul.

Collins telah mengerjakan serangkaian penemuannya sejak 2014, dan prioritas utamanya adalah mendeteksi virus atau pandemi secara real time. Pada tahun yang sama, tim bioengineer-nya di laboratorium MIT mulai membuat sensor yang dapat mendeteksi keberadaan Virus Ebola. Para ilmuwan MIT dan Harvard mengakui hasil temuan mereka dan menerbitkan penelitian mereka pada tahun 2016.

Sejak publikasi 2016, Collins dan timnya telah mendesain ulang teknologi untuk mendeteksi keberadaan virus yang ditularkan nyamuk yang disebut Zika. Pada tahun 2018, teknologi pengidentifikasi virus juga telah digunakan untuk mendeteksi lebih banyak virus dan penyakit seperti SAR, influenza, campak, West Nile, dan hepatitis C.

Collins menegaskan bahwa mereka sekarang menyesuaikan teknologi untuk deteksi virus corona melalui masker wajah.

Tim bioteknologi saat ini masih dalam “tahap sangat awal” dari penemuan ini tetapi hasilnya sejauh ini “menjanjikan”, menurut Collins.

“Saat ini, laboratorium sedang memperdebatkan apakah akan menanamkan sensor di bagian dalam masker atau mengembangkan modul yang dapat dilampirkan ke masker yang dijual bebas,” kata Collins.

Collins mengatakan bahwa dia dan timnya akan melakukan demonstrasi dalam beberapa minggu ke depan. Setelah teknologi pengidentifikasi virus bekerja, mereka akan melakukan uji coba di antara pasien yang memiliki virus corona.

Mereka awalnya menguji teknologi masker ini di atas kertas dengan tujuan untuk mengembangkan diagnostik berbasis kertas yang murah. Dia membenarkan bahwa teknologinya juga bekerja pada plastik dan kain.

Untuk mengaktifkan sensor, diperlukan dua hal penting: kelembaban dari partikel pernapasan (seperti air liur) dan urutan genetik virus.

*Foto via Elite Readers

Comments

2 Pings & Trackbacks

  1. Pingback:

  2. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Resep Bubur Suji Ayu, Cocok Jadi Takjil!

Pandemi Virus Corona Bakal Berakhir Dengan Dua Cara Ini, Menurut Sejarawan