in

Inilah 3 Kata yang Sebaiknya Tidak Diucapkan di Rumah dan Berdampak Positif Bagi Kehidupan Kamu

Kekuatan kata-kata itu sungguh sangat ajaib

CakapCakap – Kekuatan kata-kata itu sungguh sangat ajaib. Dia seperti doa yang selalu diucapkan. Dengan kata-kata, kita bisa menyampaikan dan menciptakan banyak hal yang baik jika menggunakannya dengan cara yang benar.

Kata-kata itu bisa membangun diri kita, membuat hati dipenuhi dengan cinta, sehingga tanpa disadari telah membuat kita memancarkan kebahagiaan. Tetapi, kata-kata juga bisa menghancurkan kehidupan kita. Jadi, pilihlah kata-kata yang baik, bijak dan positif setiap saat.

Luka secara fisik bisa saja disembuhkan, tapi bagaimana dengan luka yang disebabkan oleh kata-kata? Luka hati itu bisa saja akan terbawa sepanjang hidup bagi seseorang, bukan? Jadi, berhati-hatilah dengan apa yang kamu katakan dan kepada siapa kamu mengatakannya.

Jika kamu ingin dihargai oleh orang lain, maka gunakanlah kata-kata yang baik untuk mereka. Hargailah orang lain seperti kamu juga ingin dihargai, karena mereka layak diajak bicara dengan kata-kata yang baik, cinta dan kebaikan sama seperti orang lain inginkan juga.

Mengingat pengaruh kata-kata itu begitu kuat dan beralasan, ada baiknya jika tiga kata ini  tidak diucapkan di rumah.

1. Kata “Harus / Seharusnya”

Kata yang sederhana, bukan? 

“Aku seharusnya melakukan … Aku seharusnya … Aku seharusnya mengatakan …

Saat kata “harus/seharusnya” muncul, kamu bisa saling mengoreksi dengan lembut, baik itu kepada pasangan, anak-anak, atau anggota keluarga yang lain dengan mengatakan: “bisa” saja.

Misal: “Saya bisa melakukan … Saya bisa saja … Saya bisa mengatakan …” Kata-kata itu akan bisa menjauhkan orang-orang terdekat kita dari rasa bersalah yang berlebih dan sekaligus bisa membuka percakapan.

2. Kata “Menyesal”

“Saya menyesal telah melakukannya … Saya menyesal bahwa saya adalah … Saya menyesal mengatakan …”

Kata “menyesal” seolah mengafirmasi bahwa sudah tak ada jalan lain untuk melakukan sesuatu, meratap, dan sedih. Sesungguhnya penyesalan itu adalah pemborosan energi dan waktu kamu.

Kata “menyesal” itu malah akan membuat kamu sulit bergerak kemana-mana alias tidak move on. Dan itu sama sekali tidak proaktif.

Sampaikanlah permintaan maaf dengan baik saat misalnya telah berbuat kesalahan. Katakanlah atau diskusikanlah bagaiamana cara untuk menangani sebuah masalah, agar menemukan jalan keluar, bukan menyesali.

3. Kata “Pantas / Layak”

“Kamu layak mendapatkan ini. Kamu layak mendapatkan yang lebih baik. Saya pantas mendapatkan … (silakan isi bagian yang kosong).

Siapa yang memutuskan bahwa kamu layak atau pantas setelah sukses melakukan sesuatu? Tak seorangpun. Jika kamu bisa berkata jujur akan hal itu. 

Ada jutaan, milyaran orang di dunia ini yang menang, kalah, dan berjuang setiap hari di luar pemahaman kita.

Ada orang-orang yang bangun setiap hari, melakukan apapun dan terus berjuang demi kehidupan mereka. Tetapi, nyaris tidak pernah terdengar bahwa orang-orang itu menyatakan bahwa mereka tidak pantas menerima kehidupan yang tak berpihak pada mereka.

Mengapa? Karena mereka memang tidak pantas. Tidak ada yang pantas mendapatkan kanker, kehilangan anak, kehilangan rumah, menjadi tunawisma, patah hati, atau diperlakukan dengan buruk.

Jika kamu ingin menghargai atau mengapresiasi keberhasilan atau perjuangan hidup sesorang, atau bahkan dirimu sendiri sekalipun, katakanlah: “kamu beruntung, diberkahi.” Itu akan jauh lebih baik dan positif daripada kata “pantas atau layak.”

Semoga bermanfaat dan membawa perubahan besar dalam kehidupan kamu, Cakap People!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Daftar Makanan yang Ampuh Mencegah Kram Otot!

Samsung Galaxy A80 Siap Dirilis, Jadi Kunci Samsung Kuasai Pasar Global