in

Hipotesa Baru, Dentuman di Jawa Barat Tanda Lahirnya Gunung Api di Samudera?

Dentuman semacam ini seolah-olah menjadi penanda akan munculnya gunung api baru dari dasar samudera.

CakapCakap – Masih ingat dengan dentuman yang terdengar di Jakarta dan Bandung beberapa waktu lalu? Setelah ada banyak kabar simpang siur, peneliti dari Pusat Sain dan Teknologi Atmosfer (PSTA) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memberikan satu hipotesa mengenai penyebab dan akibat dentuman tersebut. Penjelasan secara ilmiah ini dijelaskan oleh Erma Yulihastin.

Bandung dan Jakarta Mendengar Dentuman Misterius Berturut-turut

Erma Yulihastin, peneliti PSTA LAPAN menjelaskan bahwa suara dentuman mirip bom dengan frekuensi rendah memang terdengar beberapa kali, berturut-turut sebelum Lebaran 2020. Bisa jadi, fenomena ini adalah skyquake, atau suara gempa di langit. Mengapa demikian? Karena suara ini bisa didengar oleh banyak orang, dan seolah-olah berasal dari langit. LAPAN menjelaskan bahwa fenomena ini adalah suara yang misterius dan tidak bisa dikonfirmasi sumbernya. Di berbagai negara, suara ini memiliki keterkaitan dengan aktivitas gempa atau gunung berapi di dasar laut. Oleh sebab itu, banyak ilmuwan yang menyebutnya sebagai dentuman dari dasar bumi atau earth hum.

Erma menunjukkan manuskrip yang pernah diterbitkan oleh seorang ilmuwan geologis dunia, pada tahun 2019 lalu. Dalam data, terjadi suara dentuman misterius yang muncul sepanjang tahun 2018-2019. Dan terbukti setelah 6 bulan dentuman itu berlalu, terjadi pembentukan gunung berapi baru di dasar Samudra Hindia. Gunung berapi ini terletak di dekat Pulau Mayotte, antara Madagaskar dan Mozambique, Afrika. Dentuman semacam ini seolah-olah menjadi penanda akan munculnya gunung api baru dari dasar samudera.

Gunung Berapi di Tengah Samudera

Spekulasi yang rasional muncul ketika ada suara dentuman yang misterius di langit Bandung, beberapa waktu setelah dentuman serupa muncul di langit Jakarta. Tetapi pada waktu itu, dentuman pertama dikaitkan dengan erupsi Gunung Anak Krakatau, walaupun tidak terbukti. LAPAN meyakini bahwa dentuman tersebut mungkin berkaitand dengan penjaran magma oleh gunung berapa di bawah laut, atau bahkan bisa juga karena aktivitas pembentukan gunung api baru. Kemungkinan pembentukan gunung api baru di lautan lepas terjadi di Selat Sunda atau di perairan selatan Jawa Barat.

BMKG dan PVMBG sebelumnya sudah mengkonfirmasi bahwa suara dentuman tersebut bukan berasal dari aktivitas gempa, gunung berapi, ataupun cuaca ekstrem.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Kasus COVID-19 Meningkat, Presiden Jokowi Minta Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan 4 Provinsi Lainnya Ini Jadi Perhatian

Kasus Virus Corona di Korea Selatan Kembali Melonjak, Tertinggi Sejak Awal April