in ,

China Laporkan Kematian COVID-19 Pertama Dalam 8 Bulan

Pihak berwenang pekan lalu meluncurkan uji coba massal dan menutup jaringan transportasi, sekolah, dan toko di ibu kota Hebei, Shijiazhuang, pusat wabah COVID-19 terbaru di China.

CakapCakapCakap People! China melaporkan kematian akibat COVID-19 pada Kamis, 14 Januari 2021, ini merupakan yang pertama dalam delapan bulan terakhir, ketika negara itu berjuang untuk menahan kebangkitan kasus ketika tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari ini tiba di negara tersebut.

Melansir laporan Channel News Asia, China sebagian besar telah mengendalikan virus corona setelah penguncian yang ketat, pengujian massal, dan pembatasan perjalanan. Tetapi, beberapa pekan terakhir telah melihat jumlahnya meningkat lagi, terutama di Utara.

Orang-orang memakai masker wajah untuk melindungi dari virus corona naik bus umum di Beijing, Jumat, 20 November 2020. [Foto: AP Photo / Mark Schiefelbein]

Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 138 kasus baru virus corona pada Kamis, 14 Januari 2021, penghitungan satu hari tertinggi sejak Maret tahun lalu.

Sebanyak 124 kasus baru adalah infeksi lokal, 81 di antaranya tercatat di Provinsi Hebei yang mengelilingi Kota Beijing dan 43 lainnya di Provinsi Heilongjiang di Timur Laut China.

Tidak ada perincian yang diberikan oleh Komisi Kesehatan Nasional China tentang kematian terbaru akibat COVID-19, kecuali kasusnya terjadi di Hebei, di mana pemerintah telah mengunci beberapa kota di provinsi itu.

Pihak berwenang pekan lalu meluncurkan uji coba massal dan menutup jaringan transportasi, sekolah, dan toko di ibu kota Hebei, Shijiazhuang, pusat wabah COVID-19 terbaru di China.

Xingtai yang bertetangga, rumah bagi 7 juta orang, juga telah dikunci sejak Jumat, 8 Januari 2021, pekan lalu, seperti halnya 5 juta orang di Kota Langfang.

Sementara Heilongjiang mengumumkan “keadaan darurat” pada Rabu, memberi tahu 37 juta penduduknya untuk tidak meninggalkan provinsi kecuali benar-benar diperlukan.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Gelombang baru infeksi datang menjelang liburan Tahun Baru Imlek bulan depan, ketika ratusan juta orang biasanya melakukan perjalanan ke kota asal mereka.

Kebangkitan virus corona telah mendorong beberapa provinsi untuk mencegah perjalanan, yang dapat menyebabkan berkurangnya perjalanan dan mengurangi konsumsi selama istirahat panjang.

Jumlah kasus infeksi di China sekarang mencapai 87.844, sedangkan angka kematian akibat COVID-19 sebanyak 4.635.

Sedangkan secara global, virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menginfeksi lebih dari 92 juta orang saat artikel ini naik. kematian akibat virus ini sekarang mendekati 2 juta orang.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

WHO: Herd Immunity COVID-19 Sangat Tidak Mungkin Terjadi pada 2021 Meski Ada Vaksin

WHO: Memasuki Tahun Kedua Pandemi COVID-19, Situasi Bisa Lebih Sulit