in ,

Kasus COVID-19 China Melonjak Ke Level Tertinggi Dalam Lebih dari 10 Bulan

Gelombang baru infeksi datang menjelang liburan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada bulan Februari depan, ketika ratusan juta orang biasanya melakukan perjalanan ke kota asal mereka.

CakapCakapCakap People! China melaporkan lonjakan harian Tertinggi dalam kasus baru COVID-19 dalam lebih dari 10 bulan, di mana infeksi di provinsi Heilongjiang timur laut naik hampir tiga kali lipat. Ini menggarisbawahi ancaman yang berkembang menjelang hari libur nasional Tahun Baru Imlek bulan depan, ketika ratusan juta orang biasanya melakukan perjalanan.

Reuters melaporkan, Kamis, 14 Januari 2021, langkah-langkah pengendalian secara agresif termasuk penguncian, pembatasan perjalanan, dan pengujian massal telah membantu China menurunkan kasus pada puncak pandemi pada awal 2020. Tetapi negara itu belum dapat sepenuhnya membasmi penyakit yang saat ini telah merenggut nyawa hampir 2 juta orang di seluruh dunia, bahkan saat vaksinasi COVID-19 telah dimulai.

Gelombang baru infeksi datang menjelang liburan Tahun Baru Imlek bulan Februari mendatang ketika ratusan juta orang biasanya melakukan perjalanan ke kota asal mereka. [Foto: AFP]

Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 138 kasus baru COVID-19 dilaporkan pada Rabu, 13 Januari 2021, naik dari 115 kasus sehari sebelumnya dan menandai lompatan tertinggi sejak 5 Maret 2020. China juga melaporkan satu kematian pertama sejak pertengahan Mei 2020 lalu.

Komisi tersebut mengatakan 124 kasus baru adalah infeksi lokal, dengan 81 di antaranya dilaporkan di provinsi Hebei di sekitar Beijing dan provinsi Heilongjiang timur laut mencatat 43 kasus, hanya sehari setelah mengumumkan keadaan darurat. Lebih dari 28 juta orang berada dalam kuncian karena kedua provinsi itu berusaha mengekang penyebaran virus corona. Asal pasti wabah baru ini belum diketahui jelas.

Lonjakan kasus ini terkonsentrasi di timur laut, yang sekarang mengalami gelombang terburuknya. Ini terjadi bertepatan dengan kedatangan tim ahli yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Wuhan, tempat penyakit COVID-19 pertama kali diidentifikasi pada akhir 2019. Tim ahli WHO akan menghabiskan waktu sekitar satu bulan, termasuk dua minggu untuk menjalani masa karantina. Tujuan kedatangan tim ahli tersebut untuk menyelidiki asal-usul virus corona baru tersebut.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Gelombang baru infeksi datang menjelang liburan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada bulan Februari depan, ketika ratusan juta orang biasanya melakukan perjalanan ke kota asal mereka. Kebangkitan COVID-19 telah mendorong beberapa provinsi untuk mencegah orang melakukan perjalanan keluar kota.

Otoritas kesehatan Heilongjiang pada hari Kamis, mendorong 37,5 juta penduduk untuk menghabiskan liburan Tahun Baru Imlek yang akan datang dengan tetap tinggal di provinsi tersebut dan menahan diri dari perjalanan yang tidak perlu.

Jumlah kasus asimtomatik baru, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai kasus yang dikonfirmasi, naik menjadi 78 dari 38 sehari sebelumnya.

Jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di China Daratan sekarang mencapai 87.844, sementara jumlah kematian bertambah satu menjadi 4.635.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Italia Perpanjang Keadaan Darurat COVID-19 Hingga Akhir April 2021 di Tengah Kasus yang Memburuk

WHO: Herd Immunity COVID-19 Sangat Tidak Mungkin Terjadi pada 2021 Meski Ada Vaksin