in ,

Aung San Suu Kyi Hadapi Tuduhan Baru Atas Kecurangan Pemilu Myanmar

Suu Kyi, yang ditangkap beberapa jam sebelum kudeta militer 1 Februari 2021 lalu, menghadapi 11 kasus pidana dengan hukuman maksimum yang totalnya lebih dari satu abad penjara.

CakapCakapCakap People! Otoritas militer Myanmar pada Selasa, 16 November 2021, mengumumkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi yang ditahan akan dituntut karena kecurangan pemilu dan penyalahgunaan kekuasaan. Mereka mempersiapkan dakwaan baru tersebut untuk Suu Kyi ketika hakim menetapkan tanggal untuk memberikan putusan pertama dalam persidangannya.

Peraih Hadiah Nobel Perdamaian Suu Kyi adalah satu dari 16 orang, kebanyakan mantan komisioner pemilu, yang dituduh terlibat dalam “proses pemilu, kecurangan pemilu, dan tindakan melanggar hukum” yang beberapa di antaranya mengancam pejabat lokal, menurut pengumuman pada hari Selasa di media pemerintah, Reuters melaporkan.

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri Invest Myanmar di Naypyitaw, Myanmar, 28 Januari 2019. [Foto: REUTERS/Ann Wang/File Photo]

Suu Kyi, yang ditangkap beberapa jam sebelum kudeta militer 1 Februari 2021 lalu, menghadapi 11 kasus pidana dengan hukuman maksimum yang totalnya lebih dari satu abad penjara. Itu termasuk korupsi dan melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi.

Dia muncul di pengadilan di ibu kota Naypyitaw pada hari Selasa di mana tanggal 30 November 2021 ditetapkan untuk memberikan putusan pertama dalam kasus-kasus yang menjeratnya, atas tuduhan penghasutan, menurut sumber yang mengetahui prosesnya.

Kasus itu menuduh Suu kyi dan Presiden yang digulingkan Win Myint terlibat dalam penyebaran sebuah surat tak bertanda tangan yang memuat nama mereka di hari-hari setelah kudeta, yang mendesak negara-negara asing untuk tidak mengakui junta.

Mereka menyangkal tuduhan tersebut karena mereka telah ditahan tanpa komunikasi pada saat itu.

Poster bergambar Aung San Suu Kyi. [FOTO: EPA-EFE]

Persidangan mereka berlangsung di balik pintu tertutup dan pengacara pembela, yang sebelumnya satu-satunya sumber informasi tentang persidangan, saat ini menjadi subjek perintah pembungkaman.

Militer Myanmar mengatakan pihaknya mengambil alih kekuasaan karena pihaknya mengeluhkan tentang penipuan yang dilakukan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Suu Kyi, yang memenangkan pemilihan umum tahun lalu dengan telak, tetapi keluhan atau komplain itu diabaikan oleh komisi pemilihan umum negara itu. NLD mengatakan bahwa mereka menang secara adil.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Ferdinand Marcos Jr, Putra Mendiang Diktator Filipina Ini Muncul Sebagai Kandidat Calon Presiden

Bitcoin Tergelincir di Bawah US$60.000 untuk Pertama Kalinya Dalam Lebih dari Dua Minggu