in ,

133 Hari di Tengah Lautan, Inilah Kisah Sejarah Poon Lim

CakapCakap – Tahun 1942 lalu, ada peristiwa yang mencengangkan dan mengejutkan dunia. Di lepas pantai Brazil, ditemukan seorang pria yang ternyata sudah terombang-ambing selama lebih dari 100 hari. Lalu apakah masih hidup? Ternyata masih hidup! Cakap People membayangkan bagaimana kalian harus bertahan hidup lebih dari 100 hari ditengah lautan?

Fakta ini terungkap ketika, beberapa nelayan yang sedang berlayar di 16 km lepas pantai Brazil, menemukan penampakan yang aneh di tengah laut. Ketika mendekatkan kapal ke obyek tersebut, ternyata ada seorang pria yang berada dalam rakit kayu. Pria ini terlihat bersemangat melambaikan tangan dan kaus ke arah para nelayan, seolah ingin ingin meminta pertolongan. Berkat bantuan para nelayan, akhirnya pria ini berhasil dievakuasi.

Poon Lim ketika Menerima Penghargaan dari Kerajaan Inggris
https://c1.staticflickr.com/1/556/32086664612_8d3d61b180_b.jpg

Setelah diselamatkan, mereka tidak bisa saling berkomunikasi karena perbedaan bahasa. Tetapi si pria nampak kelaparan karena melahap semua makanan yang ditawarkan. Setelah 3 hari berlayar, akhirnya mereka kembali ke daratan. Ketika berjumpa dengan orang yang paham bahasa si korban, mereka baru mengetahui kisah yang dia alami hingga berhasil dievakuasi oleh sang nelayan. Namanya Poon Lim yang bekerja sebagai pramugara di SS Benlomond, kapal dagang milik Angkatan Laut Inggris (British Merchant Navy) yang waktu itu tenggelam pada 23 November 1942 karena dihantam torpedo Jerman.

Kapal AL Inggris yang tenggelam di titik 1200 kilometer timur muara Sungai Amazon ini tengah berada dalam perjalanan dari Cape Town menuju Suriname. Saat kejadian, Lim segera mengenakan pelampung dan terjun ke samudera. Lim bersyukurnya berhasil lolos dari maut, berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum mesin uap kapal meledak. Diketahui ternyata Lim adalah satu-satunya orang yang selamat dari insiden ini.

Setelah dua jam berenang tidak tentu arah di tengah lautan, Lim akhirnya bisa naik ke atas rakit kayu yang juga terlepas dari kapal naas tadi. Dalam rakit tersebut, ada persediaan makanan berupa kaleng biskuit, air, cokelat, gula, bahkan juga senter, yang bisa Lim gunakan untuk bertahan hidup. Lim juga sempat menampung air hujan untuk persediaan air minum, dan menggunakan biskuit untuk mengumpan ikan yang dimakannya mentah-mentah.

Poon Lim ketika berada di Rakit Kayunya
https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/AX-U7-vQpFWXyMGtQ867uc1k-xI=/640×360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2414985/original/059214800_1542878371-20181122-Poon_Lim.jpg

Dari momen yang terbatas ini, Lim memiliki banyak akal untuk bertahan hidup. Mulai dari menangkap dan memakan ikan mentah-mentah, meminum darah ikan ketika persediaan minum habis, hingga mengasinkan burung camar yang dia tangkap untuk dimakan juga. Hebat! Cara-cara inilah yang bisa membuat Lim bertahan hidup selama 133 hari sebelum ditemukan oleh nelayan Brazil.

Setelah beberapa pekan dirawat di Rumah Sakit, Oktober 1943 Lim diundang untuk pergi ke London, dan menerima penghargaan British Empire Medal dari Raja George VI. Lim juga melakukan perjalanan keliling dunia, dan menceritakan pengalaman bertahan hidupnya di tengah samudera, serta mengajarkan teknik bertahan hidup yang dia pernah alami. Lim juga memegang rekor dunia sebagai orang yang mampu bertahan hidup selama 133 hari di tengah lautan hanya menggunakan rakit.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Mengenal Aqua Zumba, Olahraga dalam Air yang Ramah Persendian

Inspirasi Desain Rumah Minimalis Sederhana, Cocok untuk Kaum Millennial!