in ,

Wanita Asal Semarang Buka Warkop di Swiss, Pelanggan Gak Cuma Ngopi Tapi Juga Belajar Bahasa Indonesia

Pelanggan harus tahu bagaimana kopi hangat sampai ke tangannya

CakapCakap – Bukan rahasia lagi jika kopi merupakan salah satu minuman yang banyak disukai orang dari berbagai kalangan Cakap People. Baik kaum muda hingga orang tua, sangat suka menyeduh minuman berkafein yang satu ini.

Terdapat sebuah kedai kopi bernama Omnia Coffee yang berada di Stauffacherstrasse 105, Zurich, Swiss yang memiliki ciri khas. Pelanggan kedai kopi dan barista memiliki percakapan ringan yang cukup mendalam. Mulai dari tentang Indonesia, cuaca, hingga kopi itu sendiri.

Kopi Asal Indonesia

Menjual kopi dari Indonesia. Gambar via nespresso.com

Alista Oksanti menyebut jika yang datang ke kedai kopi tak hanya ingin sekadar menyeruput minuman berkafein itu saja. Melainkan juga ingin tahu bagaimana kopi hangat tersebut bisa sampai ke tangannya.

Kopi yang diseduh oleh Alista pun bukan sekadar kopi biasa, melainkan jenis arabika atau robusta. Tetapi semua berasal dari Indonesia, proses roasted juga dilakukan di sana.

Wanita asal Semarang itu menyediakan beberapa bungkus kopi dari Toraja, Bali, Sumatra, hingga Flores. Nantinya pelanggan yang singgah dapat memilih cafe latte atau cappucino. Namun bahan dasar kopi yang digunakan tetap berasal dari Nusantara.

“Saya sampai terharu, kalau ada orang Swiss yang bersusah payah berbicara dengan bahasa Indonesia,” terang Alista dikutip dari Kompas.

Menurutnya, tak jarang konsumen yang lancar berbahasa Indonesia. Sementara Omnia Coffee memang didesain untuk itu. Dari kopi, percakapan pun dimulai.

“Barista tidak hanya dituntut menyajikan kopi dengan kualitas terbaik, namun juga bisa menceritakan asal muasal secangkir kopi hangat di tangan pelanggan,” tambahnya.

Terdapak Pandemi Covid-19

Sempat tutup karena Swiss lockdown. Gambar via detik.com

Martin Ponti merupakan pria Swiss penggagas kedai kopi tersebut. Ia mengaku sudah 20 tahun berkutat dengan perkopian di Indonesia. Selain lancar berbahasa Indonesia, Martin juga mengetahui seluk beluk kopi Indonesia. Bahkan suami Alista tersebut sudah hafal luar dalam.

Tapi akibat pandemi Covid-19, maka perbincangan antara pelanggan dan barista tak dapat berlangsung lama. Sebab pihaknya menerapkan konsep coffee to go. Tetapi setelah dibuka selama 3 pekan, Omnia Coffee menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Sehingga Alista mengaku tak begitu khawatir.

Alista juga memiliki latar belakang serta pengalaman kerja di berbagai hotel bintang lima di Jakarta, sehingga ia pun cukup optimis jika Omnia Coffee bakal berjalan sesuai harapannya Cakap People.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Kurang dari 24 Jam Uang Tabungan Rp 13 Juta Raib Tinggal Tersisa Rp 500.000, Begini Penjelasan Pihak Bank

Driver Makanan Dapat Tip Sebesar Rp 3,5 Juta, Ini yang Diminta Pemesan