in ,

Update COVID-19 di Sulsel [11 April]: Total Kasus Capai 178, Gubernur Siap Intervensi

Per Sabtu, 11 April 2020, Sulsel mencatat 11 tambahan kasus baru pasien positif COVID-19.

CakapCakapCakap People! Kasus virus corona (COVID-19) di Sulawesi Selatan (Sulsel) terus menunjukkan peningkatan sejauh ini. Hari ini, ada tambahan 11 kasus baru, sehingga total menjadi 178 orang positif di Sulsel per Sabtu, 11 April 2020.

Berdasarkan laporan dari pusat data Gugus Tugas COVID-19 di pusat yang diterima Sabtu, tercatat ada penambahan 11 kasus baru di Sulsel, meninggal dunia empat orang, dan dinyatakan sembuh satu orang.

View this post on Instagram

Melihat perkembangan penyebaran Covid19 di Sulawesi Selatan, maka gugus tugas penanggulangan covid19 Sulsel mengambil beberapa langkah khususnya untuk wilayah Makassar yang menjadi episentrum penyebaran virus Kita akan melakukan intervensi tingkat tinggi melibatkan TNI dan aparat Kepolisian untuk gencar turun menertibkan warga, seluruh perangkat pemerintah mulai Camat hingga RT/RW harus bahu membahu mendukung pembatasan sosial berskala kecil. Namun kami pun tetap bersiap untuk skenario lanjutan, yaitu mempersiapkan usulan ke Menteri Kesehatan untuk memberlakukan PSBB.

A post shared by Prof. Nurdin Abdullah (@nurdin.abdullah) on

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah bersiap melakukan intervensi setelah melihat jumlah kasus Coronavirus Disease (COVID-19) di daerahnya menunjukkan kenaikan 11 kasus baru sehingga per Sabtu, 11 April 2020 hari ini.

Nurdin Abdullah menegaskan, segera melaksanakan langkah intervensi.

“Kita tidak lagi menyarankan atau mengimbau, tapi kita harus intervensi. Pertama kita lakukan langkah kongkret. Pemetaan daerah episentrum, penyaluran logistik hingga pengamanan,” tegasnya.

Selain itu, memberikan kewenangan penuh kepada RT dan RW untuk bergerak menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Kecil (PSBK). Selanjutnya, mengidentifikasi orang yang tinggal sekamar dengan yang terjangkit.

“Ada indentifkasi nanti, tidak boleh ada tinggal sekamar dengan pasien apalagi berbaur. Kita siapkan balai pelatihan (BPSDM) Pemprov sebagai tempat isolasi. Tentu RT dan RW lebih tahu warganya,” ujar mantan Bupati Bantaeng itu.

Bahkan Lurah dan Camat, tambah Nurdin, mereka diminta bahu-membahu dan lebih ketat memantau warganya. Tidak bisa lagi menghimbau, tapi secara ketat akan dilakukan guna memutus mata rantai COVID-19.

“Langkah akhir bila ini tidak maksimal, maka mempersiapkan usulan ke Menteri Kesehatan untuk pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Tapi nanti kita lihat perkembangannya, dan ini akan dibawa ke gugus tugas provinsi selanjutnya disupport gugus tugas di Kota Makassar,” tambahnya menegaskan.

View this post on Instagram

Dalam video conference yang saya lakukan hari ini bersama sejumlah wartawan, ada sejumlah hal yang perlu untuk kita ketahui bersama, diantaranya: APBD sebesar 500 miliar rupiah yang kita realokasi untuk penanggulangan wabah covid19 akan dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel dan penggunaannya diawasi oleh Inspektorat Sulsel Terkait soal perlengkapan medis, dalam waktu dekat akan tiba satu unit kontainer yang berisi 200 ribu masker, 2500 APD dan pelindung wajah yang nantinya akan kita sebar ke seluruh rumah sakit di Sulsel melalui Gugus Tugas. Mengenai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sulsel, kita perlu hati-hati karna tidak semua daerah menjadi episentrum, selain itu Sulsel merupakan daerah penyangga pangan, kami akan terus berkoordinasi dengan kepala daerah, khususnya yang menjadi episentrum penyebaran virus. Gugus Tugas Covid19 saat ini melakukan pemetaan di beberapa wilayah yang memang menjadi pusat penularan, kita coba lakukan isolasi wilayah, apakah mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan hingga Kecamatan. Soal Mudik, saya tegaskan bahwa berdasarkan Keputusan Menpan-RB, bahwa ASN dilarang mudik, kepada masyarakat luas juga saya minta untuk tidak mudik, kita akan menjaga pintu-pintu masuk seprti pelabuhan dan bandara, dan akan dilakukan isolasi bagi mereka yang datang. Saya kembali mengingatkan kepada kita semua untuk tetap disiplin physical distancing, dan tidak keluar rumah jika tidak begitu penting.

A post shared by Prof. Nurdin Abdullah (@nurdin.abdullah) on

Pusat data Gugus Tugas COVID-19 merilis ada ada 178 kasus positif di Sulsel, dimana 25 orang pasien positif sembuh dan 15 orang pasien positif meninggal dunia.

Sedangkan data jumlah kasus pasien positif pada Jumat 10 April 2020 sebanyak 167 kasus, sembuh 24 orang, dan meninggal dunia 11 orang.

Selain itu, Provinsi Sulawesi Selatan kini masuk lima besar, setelah DKI Jakarta tertinggi 1.948 kasus, disusul Jawa Barat 421 kasus, Banten 279 kasus, dan Jawa Timur 267 kasus, Kantor Berita Antara melaporkan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Gunung Anak Krakatau Erupsi Semi Terus Menerus Sejak Lahir Pada 1927

Disnakertrans: 9.726 Pekerja dirumahkan Imbas COVID-19 di Sulsel