in ,

Unjuk Rasa Tentang UU Cipta Kerja Bisa Picu Gelombang Infeksi COVID-19 di Indonesia

Secara keseluruhan, Indonesia memiliki 65.706 kasus aktif virus atau 20 persen dari total kasus, sedangkan jumlah pasien yang sembuh mencapai 251.481 hingga Sabtu, 10 Oktober 2020.

CakapCakapCakap People! Para pejabat menyatakan keprihatinan bahwa protes massal baru-baru ini terhadap Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang baru diadopsi dapat memicu gelombang baru penularan virus corona di seluruh negeri.

Ribuan pengunjuk rasa, banyak yang tanpa mengenakan penutup wajah atau masker, melakukan aksi demonstrasi di kota-kota besar tempat di mana virus tersebut menyebar, termasuk Jakarta, Surabaya dan Bandung.

“Kami khawatir aksi unjuk rasa baru-baru ini dapat memicu lonjakan kasus baru virus corona dalam satu atau dua minggu,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sabtu, 10 Oktober 2020, mengutip laporan Jakarta Globe.

Gubernur sendiri yang ikut hadir di antara massa berusaha menenangkan para pengunjuk rasa di sekitar Bundaran Hotel Indonesia pada Kamis malam, 8 Oktober 2020. Sehari kemudian, ia mengatakan menghormati “kebebasan berekspresi” dan demonstrasi dilindungi oleh konstitusi, meskipun 46 halte bus di ibu kota telah dihancurkan oleh massa peserta aksi.

Mahasiswa bentrok dengan polisi saat terjadi kerusuhan di Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis, 8 Oktober 2020. [Foto: Yudha Baskoro / Jakarta Globe]

Berbicara secara terpisah, Kepala Satgas Nasional Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan sejumlah pengunjuk rasa telah dites positif terkena virus corona saat berada dalam tahanan polisi di beberapa provinsi, tetapi dia tidak menjelaskan secara rinci.

“Saya harus memberi tahu publik tentang hal ini karena kami ingin mereka menahan diri untuk tidak terlibat dalam keramaian. Banyak orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala tetapi mereka bisa menimbulkan bahaya bagi kerabat dekat mereka dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya,” katanya.

Indonesia telah mencatat hampir 329.000 kasus virus corona yang dikonfirmasi pada hari Sabtu, 10 Oktober 2020, termasuk 11.765 kematian. Negara ini telah mencatat rata-rata 4.194 kasus per hari sejak awal bulan Oktober karena tren peningkatan dalam kasus baru terus berlanjut.

Jakarta menanggung beban terbesar dari pandemi COVID-19 di Indonesia, dengan lebih dari 85.500 kasus virus dan 1.871 kematian. Ini satu-satunya provinsi yang rata-rata mengalami kenaikan empat digit dalam jumlah harian, termasuk 1.259 kasus pada hari Sabtu, 10 Oktober.

Jawa Timur telah mengalami kebangkitan kasus dalam empat hari terakhir dengan rata-rata tujuh hari mendekati 300 orang. Ada total 46.715 kasus dan 404 kematian COVID-19 pada hari Sabtu, angka kematian tertinggi di negara ini di antara provinsi lainnya.

Jawa Barat telah melampaui Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan rata-rata 483 kasus per hari dalam sepuluh hari terakhir, sehingga totalnya menjadi 27.031 kasus per Sabtu.

Jawa Tengah menduduki peringkat keempat di antara provinsi yang terkena dampak terparah, dengan total 26.083 kasus, termasuk 1.499 kematian akibat COVID-19.

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communications via Reuters]

Riau dan Sumatera Barat

Dua provinsi di Sumatera, Riau dan Sumatera Barat, mencatat jumlah harian terbesar selain provinsi empat besar terparah. Rata-rata kasus di dua provinsi tersebut telah mencapai lebih dari 200 kasus setiap bulannya, melebihi angka harian di hotspot lain seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Timur, Sumatera Utara dan Bali, yang memiliki jumlah kasus lebih banyak secara total.

Riau hanya memiliki sekitar 1.800 kasus pada akhir Agustus tetapi sejak itu mencatat lonjakan kasus yang dramatis sehingga total menjadi 9.661 pada hari Sabtu. Provinsi kaya minyak itu sekarang berada di antara sepuluh besar provinsi yang terkena dampak paling parah, sementara Sumatera Barat berada di peringkat di belakangnya.

Sementara itu, Bali menjadi provinsi kesembilan yang melewati angka 10.000 kasus setelah menambah 131 kasus baru pada Sabtu. Pulau resor itu telah mengalami rata-rata 115 kasus dalam 10 hari terakhir, turun sedikit dari rata-rata 122 kasus pada September.

Sulawesi Selatan, yang memiliki total sekitar 16.500 kasus di tempat kelima, kembali mengalami rata-rata kenaikan tiga digit dalam empat hari terakhir, termasuk rekor 213 kasus pada hari Kamis, 8 Oktober 2020.

Kasus baru melambat di Sumatera Utara (11.247 kasus) dan Kalimantan Selatan (10.950), dengan masing-masing rata-rata 93 kasus dan 60, setiap bulan.

Namun, Kalimantan Timur mengalami peningkatan kasus dengan rata-rata 182 kasus dalam 10 hari terakhir, dibandingkan dengan rata-rata 147 kasus pada bulan September.

Secara keseluruhan, Indonesia memiliki 65.706 kasus aktif virus atau 20 persen dari total kasus, sedangkan jumlah pasien yang sembuh mencapai 251.481 hingga Sabtu, 10 Oktober 2020.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Sering Stres Selama di Rumah Aja? Coba Konsumsi 4 Makanan Berikut!

CEO MAG: Malaysia Airlines Harus Ditutup Jika Restrukturisasi Utang Gagal