in ,

Pemakaman Pondok Ranggon Untuk Korban COVID-19 di Jakarta Sudah Penuh

Jakarta telah melaporkan rata-rata 16 kematian per hari akibat COVID-19 dalam seminggu terakhir.

CakapCakapCakap People! Pemakaman Umum Pondok Ranggon, di Jakarta Timur, makam cadangan pemerintah kota untuk korban COVID-19, telah kehabisan ruang untuk penguburan baru di tengah ibu kota yang terus mencatat peningkatan kematian akibat virus sejak pandemi dimulai sembilan bulan lalu.

Muhaemin, salah seorang pengelola Pemakaman Pondok Ranggon, mengaku terpaksa mengeluarkan surat keterangan kepada petugas kesehatan atau keluarga yang membawa jenazah baru ke pemakaman agar bisa dikuburkan di tempat lain. Selain Pondok Ranggon, mereka juga menugaskan lima kuburan umum lainnya, termasuk Tegal Alur, di Jakarta Barat, untuk melakukan penguburan korban COVID-19.

Petugas pemakaman melakukan perawatan terhadap makam pasien COVID – 19 yang baru dimakamkan beberapa bulan Juni lalu di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Jumat, 17 Juli 2020. [SP/Joanito De Saojoao]

“Rata-rata 75 jenazah dikirim ke Pondok Ranggon setiap hari. Sekitar 50 jenazah akan diarahkan ke Tegal Alur, sedangkan 25 jenazah lainnya dimakamkan di pemakaman lain,” kata Muhaemin seperti yang dikutip The Jakarta Globe dari kantor berita Antara.

Selain itu, jika korban COVID-19 sudah memiliki kerabat yang sudah dimakamkan di Pondok Ranggon, keluarganya bisa memilih untuk menguburkan mereka di makam yang sama, katanya.

Muhaemin mengatakan Pondok Ranggon telah menguburkan 4.650 jenazah pasien COVID-19 dari Maret hingga 25 Desember. Jumlah itu melebihi kapasitas kuburan khusus yang disediakan untuk pasien COVID-19, meskipun telah mendapat tambahan petak kuburan seluas 13.300 meter persegi yang dibuka pemerintah kota pada Oktober.

Ilustrasi virus corona. [Foto: CNN]

Jakarta adalah pusat pandemi COVID-19 di Indonesia, dengan lebih dari 14 persen dari 108.000 kasus aktif secara nasional ada di ibu kota negara ini hingga hari Senin, 28 Desember 2020.

Jakarta telah melaporkan 526 kematian sepanjang bulan ini, hampir menyamai rekor bulanan 536 kematian pada bulan September. Jakarta telah melaporkan rata-rata 16 kematian per hari akibat COVID-19 dalam seminggu terakhir.

Data pemakaman menunjukkan tanda-tanda yang lebih mengkhawatirkan tentang keadaan pandemi di Jakarta. Jakarta mengubur 238 jenazah per hari, termasuk yang diduga meninggal karena COVID-19 di bulan November. Jumlah itu adalah 2,8 kali median historisnya selama 10 tahun terakhir.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Indonesia Tutup Pintu Masuk Bagi WNA dari Seluruh Negara Mulai 1-14 Januari 2021

Desember jadi Bulan Paling Mematikan Akibat COVID-19 di Amerika Serikat