in ,

Turki Umumkan Lockdown Penuh Untuk Hentikan Lonjakan COVID-19

Lockdown penuh akan mulai berlaku pada Kamis, 29 April hingga 17 Mei 2021.

CakapCakap – Cakap People! Warga Turki akan diminta untuk tinggal di rumah sebagian besar di bawah “lockdown penuh” nasional mulai Kamis, 29 April 2021, dan berlangsung hingga 17 Mei 2021, untuk mengekang lonjakan infeksi virus corona dan kematian. Demikian Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pada Senin, 26 April 2021.

Turki mencatat 37.312 infeksi COVID-19 baru dan 353 kematian dalam 24 jam sebelumnya pada hari Senin, 26 April 2021, data kementerian kesehatan menunjukkan, turun tajam dari pertengahan April tetapi masih menjadi jumlah kasus tertinggi keempat di dunia, Al Jazeera melaporkan.

Total kasus harian di Turki mencapai puncaknya di atas 63.000 pada 16 April 2021 sebelum turun tajam menjadi di bawah 39.000 pada hari Minggu, 25 April 2021 [File Photo: Dilara Senkaya / Reuters

Mengumumkan langkah-langkah baru pada hari Senin setelah rapat kabinet, Erdogan mengatakan semua perjalanan antarkota akan membutuhkan persetujuan resmi, semua sekolah akan ditutup dan memindahkan pelajaran secara online, dan batas kapasitas yang ketat akan diberlakukan bagi pengguna transportasi umum.

Warga Turki harus tinggal di dalam rumah kecuali untuk perjalanan belanja penting dan perawatan medis yang mendesak. Kelompok tertentu termasuk pekerja layanan darurat dan karyawan di sektor makanan dan manufaktur akan dibebaskan.

“Pada saat Eropa memasuki fase pembukaan kembali, kami perlu segera memangkas jumlah kasus kami hingga di bawah 5.000 agar tidak ketinggalan. Jika tidak, kita pasti akan menghadapi biaya besar di setiap daerah, mulai dari pariwisata hingga perdagangan dan pendidikan, ”kata Erdogan.

Langkah-langkah tersebut tampaknya dirancang untuk menghindari lonjakan kasus baru di sekitar waktu pertemuan keluarga tradisional dan Hari Raya Idul Fitri berlangsung ketika bulan suci Ramadhan berakhir pada pertengahan Mei.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Pembatasan baru diberlakukan saat Turki masih jauh di belakang jadwal inokulasi yang direncanakan setelah mulai cepat vaksinasi pada pertengahan Januari lalu.

Turki telah memberikan dua suntikan vaksin kepada delapan juta orang dan mendorong China untuk mempercepat pengiriman vaksin CoronaVac dari Sinovac setelah mendapatkan kesepakatan untuk 100 juta dosis.

Turki juga telah menerima pengiriman pertama vaksin Pfizer-BioNTech dan telah mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk mulai memproduksi Sputnik V secara lokal.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Kenali 5 Merek Kurma Terbaik di Indonesia, Hidangan Autentik untuk Buka Puasa

AS Bakal Bagikan Hingga 60 Juta Dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca