in

Sepenggal Kisah Hari Tua dari Pinggiran Universitas Negeri Makassar

Muh. Yusuf Dg. Sikki, 67 Tahun, Juru Parkir.

Saya juga ingin mencari nafkah dan tidak hanya tinggal di rumah meski hanya mendapatkan upah Rp. 10.000,- per hari dari pemerintah.

Muh. Yusuf Dg. Sikki, seorang Kakek berusia 67 Tahun dengan profesi sebagai Juru Parkir di salah satu warung makan di sekitar sebuah Universitas Negeri Makassar yang terletak di Jalan Pettarani Makassar. Sang Kakek mengungapkan bahwa dirinya telah bekerja sebagai Juru Parkir di wilayah itu sejak tahun 2011 dengan sesekali digantikan oleh beberapa orang jika hendak beribadah. Walau lelah, pekerjaan ini membuatnya nyaman ketika dirinya mulai terbiasa dibandingkan dengan pekerjaan yang sempat digeluti sebelumnya.

“Sebelum ini, saya pernah menjadi menjadi pekerja bangunan sejak muda. Dan dulu saya suka mencoba berbagai hal dan pengalaman. Saya juga bekerja serabutan sampai ke Mamuju dan daerah lainnya,” kenangnya. Kini dia telah tua, diberkati dengan tiga orang anak dan lima orang cucu bersama isteri yang menunggunya di rumah.

Hidup tidak pernah menghianati mereka yang berjuang menafkahi keluarga dan pantang menyerah untuk membahagiakan orang terkasih. Buah kerja keras sang kakek sedari muda untuk keluarga dengan niat agar anaknya mendapatkan hidup lebih baik  kini bisa disaksikannya. Ketiga anaknya kini masing-masing telah cukup mapan bekerja di salah satu rumah sakit, menjahit dan di salah satu perusahaan elektronik ternama di Korea.

Sebuah profesi tidak mewakili untuk menunjukkan siapa seseorang dalam hidupnya. Pengalaman dan cerita yang berhikmah jauh tersimpan manis sebagai rahasia antara tertakdir dan Sang Pemilik Kehidupan. [Vania Ilyas]

7 Makanan Lezat Ini Justru Dilarang di Negara Tertentu

Unik! Deret Negara Ini Punya Kebijakan Larang Karyawan Lembur