in

Sejarah dan Rangkaian Budaya Patorani, Ritual Wajib Bagi Pelaut Bugis

Nenek moyang kita merupakan seorang pelaut yang sangat hebat. Bahkan beliau-beliau cukup tangguh dalam mengarungi samudera. Terdapat pula catatan atas ketangguhan dari para pelaut tersebut. Seperti para pelaut asal Bugis dan Makassar. Namun banyak orang yang tak mengetahui tentang hal tersebut.

Ternyata dibalik ketangguhan para pelaut tersebut terdapat suatu ritual khusus yang dilakukan. Ritual tersebut dikenal dengan nama Patorani. Apa sebenarnya ritual Patorani itu? Ritual tersebut hampir mirip dengan upacara yang ditujukan untuk keselamatan dari para pelaut. Patorani juga menjadi cerminan dari keyakinan yang diwariskan dari para leluhur secara turun-temurun.

Tradisi tersebut masih dilakukan lho! Seperti yang dilakukan oleh para nelayan yang berada di kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Patorani sendiri diambil dari istilah ‘Tobarani’ yang memiliki arti pemberani. Menurut sejarah, para pemberani atau yang disebut ‘Tubaraniyya” dalam bahasa Makassar berasal dari Kerajaan Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan.

Mereka adalah laskar pemberani dari utusan Kerajaan Galesong guna bertempur membasmi Belanda kala itu. Laskar tersebut mendukung Trunojoyo, yang merupakan menantu dari Sultan Agung asal Kerajaan Mataram yang melawan Belanda di wilayah Tuban, Jawa Timur pada tahun 1674 hingga 1679.

Laskar Tubaraniyya tersebutlah yang diyakini melihat pertama kali gerombolan ikan bersayap serta terbang. Suku Makassar mengenalnya dengan nama ikan tuing-tuing. Agar ikan bersayap dan terbang tersebut bisa ditangkap dengan jumlah yang banyak, maka mereka menangkapnya menggunakan peralatan yang sederhana.

Ritual Patorani ini wajib dipertahankan. Sebab sebagai upaya untuk menjaga kearifan lokal dan warisan leluhur sebelum menuju ke lautan lepas. Selain itu, ritual ini ditujukan sebagai bentuk doa untuk meminta keselamatan pada Tuhan sebelum aktivitas berburu di lautan lepas dimulai. Terdapat beberapa rangkaian ritual yang harus dijalani oleh para pelaut Bugis.

1. Accini Allo

Ritual Patorani via ohelterskelter.com

Berikut merupakan tindakan untuk memilih hari atau menentukan waktu yang baik. Biasanya akan diselenggarakan musyawarah dengan tokoh adat serta para Patorani. Waktu untuk melaut ditentukan secara bersama-sama. Para anggota nahkoda kapal akan menjalin musyawarah bersama para kru kapal dan dipandu oleh sesepuh atau pinati.

2. Annisi

Prosesi larung sesaji via ohelterskelter.com

Selanjutnya ialah ritual untuk persiapan alat tangkap. Patorani Galesong akan menarik kapal ke laut guna mempersiapkan semua peralatan untuk menangkap ikan selama 1 minggu.

3. Apparada

Ritual Apparada via anassalehe.blogspot.co.id

Mengecat kapal merupakan ritual selanjutnya. Hal tersebut ditujukan untuk membuat kapal agar menjadi lebih bersih dan terang.

4. Appanai Pakkajang

Para wanita membawa sesaji via ohelterskelter.com

Ini merupakan ritual dimana kapal diisi dengan perbekalan. Para Patorani akan dibantu oleh anggota keluarga atau kerabat guna menaikkan bekal mereka selama mencari ikan terbang.

5. Appassili

Ritual keliling pulau sembari mainkan alat musik tradisional melepas kepergian para nelayan via anassalehe.blogspot.co.id

Terakhir ini merupakan kegiatan berdoa bersama. Pasca prosesi melarung sesajen usai, maka semua ritual laut juga usai dibarengi dengan pelepasan para Patorani. Semua keluarga pun akan melambaikan tangan dan diiringi dengan panjatan doa, harapan serta semangat untuk para nelayan Patorani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Buras, Makanan Khas Bugis yang Wajib Ada di Setiap Hajatan

Waspadai Trik Ini Agar Tidak Menjadi Korban Kejahatan Online