in ,

Punya Masalah Berat Badan? Ini Olahraga yang Cocok untuk Penderita Obesitas!

Sebaiknya melakukan jenis olahraga low-impact, karena tak ada gerakan melompat

CakapCakap – Berat badan memang menjadi masalah besar bagi kebanyakan orang, terutama bagi mereka penderita obesitas atau kelebihan berat badan. Nah, jika Cakap People juga punya masalah obesitas, maka sebaiknya mulai dari sekarang rajin berolahraga, setidaknya untuk dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, perlu diketahui bahwa orang yang menderita obesitas juga tidak boleh sembarangan berolahraga, karena ada kondisi kesehatan fisik yang sangat perlu diperhatikan.

Orang dengan masalah obesitas sebaiknya tidak menjalani olahraga yang mengandung gerakan melompat, termasuk berlari. Via kompas.com

Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga dr Zaini K Saragih, SpKO, orang yang punya masalah obesitas tidak diperbolehkan untuk menjalani berolahraga yang mengandung gerakan melompat, seperti dijelaskan dalam laman Detik.com. “Kalau BMI-nya [body mass index atau indeks massa tubuh] di atas 30, dia gak boleh olahraga yang ada lompatnya, seperti lari. Kalau jalan kaki boleh gak? Boleh, soalnya kan gak ada lompatnya,” ungkap dr Zaini memberi penjelasan kondisi tersebut.

Jalan kaki memang tidak mengandung gerakan melompat, sedangkan lari sebenarnya terdapat fase di mana kaki tidak menapak di tanah seperti melayang, hingga kemudian ada fase kaki mendarat di tanah dalam selang waktu tertentu. Menurut dr Zaini, fase mendarat ini yang disebut berbahaya. Saat mendarat, kaki akan menahan empat kali berat badannya, yang mana akan membahayakan beberapa organ. “Yang rusak bisa sendi, lutut, otot-otot. Ujung-ujungnya bisa rematik,” katanya lagi.

Olahraga untuk orang obesitas yang dianjurkan adalah jenis olahraga low-impact, yang sangat minim tekanan pada tubuh dan persendian. Via kobieta.pl

Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas memang akan merasakan beban tekanan yang sangat besar pada lutut, pinggang, panggul, dan pergelangan kaki saat beraktivitas, termasuk ketika berolahraga, seperti dimuat dalam laman HelloSehat.com. Oleh karena itu, untuk bisa tetap menjaga kesehatan tulang, olahraga untuk orang obesitas yang dianjurkan adalah jenis olahraga low-impact, yakni segala jenis olahraga yang sangat minim tekanan pada tubuh dan persendian tulang.

Olahraga low-impact sendiri tidak menggunakan gerakan melompat, dan biasanya ada satu kaki yang tetap di tanah atau lantai sepanjang waktu. Selain itu, perlu diperhatikan pula untuk memulai latihan dengan pemanasan selama lima menit, dan mengakhirinya dengan pendinginan selama lima menit. Durasi setiap latihan berkisar 30-60 menit selama empat atau lima kali latihan per minggu. Selamat berolahraga Cakap People!

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Wajib Dicoba! Olahraga Baru Ini Bisa Bakar Hingga 1.200 Kalori

Inilah Alasan Mengapa Teknologi Jaringan 5G Ditolak Ribuan Orang di Swiss