in ,

Pasangan Selingkuh, Haruskah Marah dan Benci?

Naluri pertama mungkin ingin mengakhiri pernikahan.

CakapCakapCakap people! Setiap pasangan pasti mengkhawatirkan perselingkuhan yang merupakan kenyataan pahit dalam hubungan rumah tangga. Saat mengetahui pasangan selingkuh, berbagai emosi pun mencuat, dari marah, benci, sedih, dan bahkan tak tahu harus berbuat apa.

Naluri pertama mungkin ingin mengakhiri pernikahan. Namun perlu diingat kondisi seburuk apapun bisa berubah asalkan kamu bersedia mencari solusi dengan pikiran yang tenang. Jika mengetahui pasangan selingkuh, alih-alih marah dan benci, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah jangan panik.

Pasangan Selingkuh, Haruskah Marah dan Benci?
Ilustrasi

Terapis hubungan Laurie Watson menyarankan untuk tidak memberi tahu anak atau orang lain tentang fakta pasangan berselingkuh. Gunakan waktu untuk merenungkan kembali apa makna kejadian tersebut karena hal itu tak selalu berarti perceraian.

“Kebanyakan orang berselingkuh memiliki hubungan pernikahan yang lebih kuat setelahnya,” ujarnya, dikutip dari Woman’s Day.

Hal ini menandakan keputusan yang terburu-buru kemungkinan tidak akan membantu menjaga keutuhan rumah tangga. Setelahnya, kesampingkan semua emosi dan renungkan apakah ingin tetap mempertahankan pernikahan tersebut. Terapis Dr. Jane Greer mengatakan jika ingin rumah tangga tetap utuh, pastikan pasangan meminta maaf dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

Bicara tanpa memohon

Watson mengingatkan untuk menekankan kepada pasangan pentingnya pernikahan tersebut. Namun, ia sangat tidak menganjurkan untuk memohon. Cukup katakan, “Saya ingin kamu, saya ingin pernikahan kita.”

Menurutnya, hal tersebut berbeda dengan memohon. Hal ini perlu diketahui agar hubungan tetap bisa berjalan. Langkah terakhir adalah menyelesaikan masalah, salah satunya dengan berkonsultasi ke terapis. Ketika timbul isu perselingkuhan dalam rumah tangga, hubungan tersebut tentu perlu diperbaiki karena merupakan pengkhianatan akan kepercayaan. Bagian itulah yang harus diperbaiki.

Pada akhirnya, pasangan tersebut harus mempertanyakan, “Mengapa hal ini bisa terjadi, bagaimana seseorang bertanggung jawab akan perbuatannya tersebut, dan bisakah kembali berkomitmen?”

SUMBER ARTIKEL

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Tak Sekadar Wangi: Tips Memilih Parfum Sesuai Momen yang Pas

Tak Sekadar Wangi: Tips Memilih Parfum Sesuai Momen yang Pas

4 Kuliner Meksiko yang Wajib Dicoba, Kaya Akan Daging dan Keju