in ,

Para Analis: Merokok Kemungkinan Akan Hilang Dalam 10 hingga 20 Tahun Mendatang

“Jika ingin bebas asap rokok, ini hanya dapat dicapai dengan dukungan produk berisiko rendah.”

CakapCakapCakap People! Bukan rahasia lagi bahwa perilaku terhadap merokok telah berubah selama bertahun-tahun.

Orang tua kita mungkin bisa mengingat tahun-tahun ketika merokok di kantor adalah hal yang biasa. Meski begitu, banyak hal telah berubah, dan sekarang para ahli percaya bahwa merokok sebenarnya dapat menghilang dalam 10 hingga 20 tahun mendatang.

Dengan banyaknya negara yang beralih ke produk berisiko rendah seperti vaping dan nikotin oral dan pemerintah menetapkan target bebas asap rokok selama beberapa tahun ke depan, para analis telah memperkirakan bahwa dalam waktu dekat tidak akan ada lagi perokok yang tersisa.

Ilustrasi. Para analis telah memperkirakan bahwa dalam waktu dekat tidak akan ada lagi perokok yang tersisa. [Foto via Unsplash]

“Dengan regulator dan ambisi tembakau yang semakin selaras, di banyak negara, tidak ada perokok dalam satu generasi bisa menjadi kenyataan,” analis di Jefferies, Owen Bennett, menjelaskan dalam sebuah catatan pada Jumat, 26 Maret 2021, seperti dikutip Medical Xpress.

“Jika ingin bebas asap rokok, ini hanya dapat dicapai dengan dukungan produk berisiko rendah.”

Pandangan ini dianut oleh Citigroup Inc, yang percaya bahwa merokok dapat benar-benar menghilang dari Amerika Serikat, serta beberapa bagian Eropa, Australia dan Amerika Latin, jika tren penurunan saat ini masih terus berlanjut.

Adam Spielman, seorang analis Citigroup, menjelaskan:

“Merokok telah menurun selama lima dekade terakhir yang disebabkan oleh apa yang kami sebut sebagai ESG Squeeze: tekanan dari sikap masyarakat, regulasi, dan perpajakan.”

Ilustrasi. Bukan rahasia lagi bahwa perilaku terhadap merokok telah berubah selama bertahun-tahun. [Foto via Pixabay]

Laporan tersebut merupakan penjajaran yang menarik dengan fakta bahwa banyak bagian AS saat ini membuat langkah untuk melegalkan merokok ganja, sementara beberapa negara bagian telah mengambil risiko. Tidak jelas apakah para analis tersebut juga memasukkan konsumsi ganja melalui merokok dalam prediksi mereka.

Michael R. Bloomberg, pendiri dan pemilik mayoritas dari induk Bloomberg News, Bloomberg LP, telah berkampanye dan memberikan donasi uang untuk mendukung larangan AS pada rokok elektrik dan tembakau beraroma.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Gara-gara Hobi Makan Junk Food Kera Ini Jadi Obesitas, Gak Cuma Terjadi Pada Manusia

Banyak Bukti Menunjukkan COVID-19 Bisa Sebabkan Diabetes Tipe II