in ,

Mengenal Asosiasi Pramuka Arab Saudi yang Bantu Jamaah Haji Sejak 1961

Pramuka Arab Saudi selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk dalam memanfaatkan teknologi baru.

CakapCakapCakap People! Jamaah calon haji dari seluruh penjuru dunia telah bersiap untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. Segala persiapan untuk mendukung kelancaran beribadah para jamaah sudah dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi, mulai dari penyediaan tim medis, keamanan, hingga persiapan pada puncak ibadah haji.

Nah, salah satu yang tak ketinggalan untuk membantu kelancaran pelaksanaan ibadah haji adalah Asosiasi Pramuka Arab Saudi. Mereka sudah membantu para jamaah haji sejak tahun 1961, atau tepatnya sudah selama 48 tahun.

Anggota Pramuka Arab Saudi yang telah mendapatkan pelatihan dan keterampilan untuk melayani jamaah haji. (Foto: Arab News)

Pramuka Arab Saudi selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk dalam memanfaatkan teknologi baru. 

Dalam 15 tahun terakhir, asosiasi Pramuka Arab Saudi ini sudah bekerja untuk mengembangkan kamp-kampnya, pelatihan serta kualifikasi anggotanya dengan memberi mereka pengetahuan dan keterampilan. Kerja keras dan ketekunan anggota, telah meningkatkan kualitas dan profesionalisme dari layanan yang diberikannya.

Dilansir Arab News, pekerjaan untuk melayani para jamaah haji dimulai pada 1961 oleh kelompok pramuka yang terdiri atas 100 orang dari Makkah. Pada waktu itu, pekerjaan mereka terbatas untuk memberikan bantuan kepada Kementerian Haji.

Kemudian kelompok pramuka yang berasal dari Jeddah dan Taif bergabung pada 1963. Di bawah perlindungan asosiasi, mereka resmi membantu Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi dalam memberikan layanan medis.

Setelah bergabung dengan Organisasi Gerakan Pramuka Dunia pada 1963, dan mereka memberikan pengalaman dan keahlian asosiasi dalam membantu jamaah selama haji, maka mereka diputuskan untuk mendorong semua kelompok pramuka Muslim di seluruh dunia untuk menjalin hubungan yang lebih dekat. Mereka bekerja bersama dalam memberikan bantuan kepada para jamaah haji yang berasal dari berbagai bahasa dan kewarganegaraan yang berbeda.

Masjidil Haram, Makkah. (Foto: Pixabay)

Almarhum Raja Faisal menyetujui pertemuan untuk pembentukan pramuka Islam dan Arab, yang diadakan setiap dua tahun antara 1964 dan 1974. Yang pertama dihadiri oleh 120 anggota pramuka dari 16 negara, dan partisipasi tersebut terus tumbuh pada 1974 yang dihadiri oleh 145 anggota pramuka dari 24 negara. Setelah pengalaman ini, asosiasi ingin mendapat kehormatan melayani orang-orang dari semua negara dan telah melakukannya setiap tahun sejak 1975.

Tahun 2018 lalu, 4.500 anggota pramuka, penjaga dan pemimpin ditetapkan untuk melayani para jamaah haji di Makkah dan tempat-tempat suci lainnya, sementara 1.500 orang lainnya diatur untuk melayani para jamaah haji di Madinah yaitu di darat, dan di titik masuk-keluar di udara maupun laut. Asosiasi telah menyelesaikan persiapannya untuk melayani para jamaah haji, dan berusaha untuk memberikan layanan terbaik.

Foto: Pixabay.

Sebagai bagian dari upaya untuk menyediakan layanan terbaik, asosiasi akan mendirikan sejumlah kamp di Makkah dan tempat-tempat suci dan lainnya di Madinah. Asosiasi juga bekerja sama dengan pihak berwenang sebagai bagian dari upaya dan pengadaan sejumlah perjanjian kemitraan. Pihak berwenang termasuk Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Kesehatan, Kementerian Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan, Kementerian Perdagangan dan Industri, dan Bank Pembangunan Islam.

Penggunaan teknologi informasi telah ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi dari layanan yang disediakan oleh kelompok pramuka. Termasuk bantuan untuk menyatukan kembali anak-anak yang hilang dengan orang tua mereka. Demikian seperti dilansir dari laman ihram.co.id.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Jelang Puncak Ibadah Haji, 1,7 Juta Jamaah Haji Sedunia Tiba di Arab Saudi

Choi Siwon Bakal Ngasih Banyak Kejutan Buat Penggemar di Jakarta