in ,

Lima Fakta Hilangnya Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Pratama

Terbaru, Ahmad terlacak berada di Boston, Amerika Serikat.

CakapCakapCakap People! Dosen UII (Universitas Islam Indonesia) Yogyakarta yang hilang kontak sejak 12 Februari 2023 dalam perjalanan pulang ke Indonesia, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), masih belum diketahui keberadaannya. Ahmad hilang selepas mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia bersama Rektor UII, Fathul Wahid, dan dua koleganya sejak 5 Februari 2023.

Terbaru, Ahmad terlacak berada di Boston, Amerika Serikat. Fathul Wahid mengatakan informasi terbaru itu diterima melalui Kementerian Luar Negeri, Minggu, 19 Februari 2023.

Berdasarkan informasi yang diterima Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, AMRP terdeteksi masuk ke Amerika Serikat melalui Bandara Boston pada 13 Februari 2023. Temuan ini didasarkan pada data dari United States Customs and Border Protection (US CBP).

“Namun demikian, lokasi keberadaan AMRP di Boston juga belum diketahui secara pasti,” kata Fathul pada hari Minggu petang.

Lima Fakta Hilangnya Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Pratama
Dosen UII Yogyakarta Ahmad Munasir Rafie Pratama dilaporkan hilang kontak setelah mengunjungi University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia. (Dok. UII via VIVA)

Berikut adalah fakta-fakta hilangnya Dosen UII yang telah dirangkum oleh TEMPO:

Profil Ahmad Munasir Rafie

Dilansir laman uii.ac.id, Ahmad merupakan dosen di Jurusan Teknik Informatika kampus yang terletak di kaki Gunung Merapi tersebut. Dia merupakan asisten profesor sekaligus menjabat sebagai sekretaris jurusan.

Menurut jejak akademisnya, Pria kelahiran Banjarmasin, 3 Maret 1986 itu merupakan lulusan sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2008. Setelah lulus dari UGM, Ahmad mendapatkan gelar Master dari Monash University pada 2011.

Ahmad selanjutnya menempuh studi doktoral di Universitas Stony Brook, Universitas Negeri New York Amerika Serikat pada 2019. Ia terpilih mendapatkan beasiswa Fulbright sembari mengambil beberapa mata kuliah di Universitas New York dan Teachers College, Universitas Columbia.

Minat penelitian Ahmad berada di bidang teknologi informasi, khususnya teknologi seluler, masyarakat, hingga pembelajaran mobile, media sosial, mobile games, dan keamanan seluler. Dalam jejak karirnya, Ahmad kerap menggabungkan metode penelitian tradisional dan pendekatan ilmu komputasi dan ilmu data untuk membantu menjembatani ilmu komputer/teknologi informasi dengan ilmu sosial.

Di luar bidang akademik, Ahmad suka berenang, menonton film di bioskop, menonton maraton di Netflix dan Disney+, membaca Wikipedia, komik atau manga, mendukung AC Milan, dan bermain Beat Saber di Oculus atau Sid Meier’s Civilization VI di Steam saat senggangnya.

Ciri-ciri Ahmad adalah tinggi badan 175 sentimeter, berat badan 68 kilogram, warna kulit sawo matang, rambut ikal. Ahmad memiliki ciri khusus berupa tahi lalat di pipi kanan dan di bawah mata kiri.

Sementara itu, dilansir dari akun media sosial resmi Polda DIY, Ahmad merupakan warga Karangwaru Lor TR II/135 B, Yogyakarta.

Kronologi Hilangnya Ahmad Munasir Rafie Pratama

Fathul menyatakan rombongan itu pulang dari Norwegia pada 12 Februari 2023 secara terpisah. Seluruh anggota tim pulang lewat Turki dengan tiga penerbangan berbeda, dan Ahmad tidak berbagi detail informasi penerbangan kepada kolega di UII dan juga kepada istrinya.

Sebelum bertolak ke Oslo, Ahmad sempat singgah di Riyadh untuk menjadi pembicara dalam sebuah konferensi internasional. Fathul menceritakan, dirinya terakhir berjumpa dengan Ahmad di Norwegia pada 11 Februari 2023 malam.

“Berdasarkan rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangan tim UII adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta,” ujarnya.

Fathul menyatakan tenaga pendidik di kampusnya tersebut harus singgah kembali ke Riyadh karena tiketnya ke Oslo sebagian dibayar oleh panitia konferensi tersebut dengan syarat dia harus transit ke sana sebelum pulang ke Indonesia.

Ahmad pun dipastikan telah meninggalkan Norwegia. Menurut kabar dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Oslo, Norwegia, Ahmad telah meninggalkan salah satu dari negara Skandinavia tersebut.

“Pihak Kepolisian di Oslo juga memastikan bahwa catatan pihak imigrasi di bandara Oslo menunjukkan bahwa AMRP sudah tidak berada di wilayah Schengen sejak 12 Februari 2023,” kata Fathul Sabtu kemarin, 19 Februari 2023.

Keterangan dari kepolisian Oslo itu menguatkan dugaan Ahmad telah bertolak menuju Istanbul. Fathul menyatakan pihaknya sempat melacak jejak digital terakhir Ahmad di sana. Meskipun demikian, Fathul belum mendapatkan informasi apakah Ahmad masih berada di Istanbul, Turki, atau sudah terbang lagi ke Riyadh, Arab Saudi.

“Informasi status boarding yang masih kami tunggu dari Turkish Airline, akan mengungkap dengan lebih jelas,” kata dia.

Dosen UII Diduga Hilang di Turki, Sempat Mengabari Istri

Sebelum hilang, Ahmad terakhir mengabari istrinya saat hendak berangkat ke Istanbul. Melalui pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp, istri Munasir, menyatakan suaminya terakhir kali berkomunikasi saat masih berada di Oslo, Norwegia pada 12 Februari 2023.

Dugaan Munasir hilang di Turki terjadi muncul karena istrinya terakhir kali berkomunikasi dengannya pada saat akan menaiki pesawat. Fathul menyatakan, Ahmad mengirimkan pesan sebelum menaiki pesawat.

Dalam pesan tersebut terdapat suara Ahmad tengah menunggu menaiki pesawat yang akan dia tumpangi. Dalam pesan itu, Ahmad juga menyampaikan bahwa dia akan tiba di Jakarta pada 16 Februari 2023 pukul 18.00 WIB. Setelah itu, menurut Fathul, pihak keluarga kehilangan kontak dengan Munasir.

Fathul melanjutkan, adik Ahmad sempat menunggu kakaknya di area kedatangan Bandara Soekarno-Hatta pada 16 Februari 2023. Akan tetapi Munasir tak kunjung terlihat.

“Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, tidak ada nama AMRP dalam manifes penerbangan tersebut,” ujar dia.

Indikasi lain yang memperkuat dugaan Munasir hilang di Turki muncul karena terdapat jejak aktivitas daring di negara yang tengah tertimpa bencana gempa itu pada 13 Februari 2023 sekitar 03.00 WIB dan 08.00 WIB.

“Setelahnya tidak ada jejak daring yang dapat dilacak,” kata Wahid.

UII Kirim Surat Penerbitan Yellow Notice ke Interpol

Tim Pusat Krisis UII Yogyakarta terus berusaha mencari dosen UII yang hilang. Fathul menyatakan pihaknya telah meminta bantuan perlindungan terhadap Munasir dari Kementerian Luar Negeri.

“Kami telah mengajukan permohonan perlindungan AMRP melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri RI,” kata Fathul, Sabtu, 18 Februari 2023.

Mereka juga telah meminta bantuan kepada Interpol untuk melacaknya.

“Kami juga telah mengirimkan surat kepada Sekretaris NCB-Interpol Indonesia untuk menerbitkan Yellow Notice untuk pencarian orang hilang,” ujar Fathul.

“Selain rekaman aktivitas sign out Google Drive yang terjadi pada 13 Februari 2023 pukul 03.57 waktu setempat, kami juga menemukan jejak digital lain. Ahmad Munasir Rafie Pratama sempat terhubung Internet melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke kampus UII. Lokasi aksesnya di sekitar Istanbul, pada sekitar pukul 19.00-23.00 waktu setempat pada 12 Februari 2023,” ujar Fathul, Sabtu, 18 Februari 2023.

Untuk menelusuri jejak dosen UII yang hilang itu, pihak kampus mengajukan permohonan perlindungan terhadap Ahmad Munasir Rafie Pratama melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri RI.

Penjelasan Kementerian Luar Negeri soal Hilangnya Dosen UII

Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) mengatakan bahwa sejak menerima informasi mengenai hilangnya Dosen UII (Universitas Islam Indonesia) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama, di Turki, pihaknya telah mencari informasi ke berbagai otoritas setempat.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemlu Judha Nugraha mengatakan bahwa semua perkembangan informasi yang didapat telah disampaikan kepada Rektor UII dan juga Ketua Umum Muhammadiyah, untuk kemudian disampaikan ke keluarga.

“Untuk menghormati privacy dan atas permintaan keluarga, informasi hanya disampaikan kepada pihak keluarga melalui Rektor UII,” kata Judha kepada Tempo pada Ahad 19 Februari 2023.

Ia menambahkan, Kemlu dan Perwakilan RI siap memberikan bantuan lebih lanjut jika diperlukan pihak keluarga dan UII.

Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Turki, Muhammad Iqbal, menyatakan bahwa masih banyak kemungkinan soal keberadaan Ahmad.

“Bahkan belum bisa dipastikan apakah yang bersangkutan masih berada di Oslo atau sudah di Istanbul,” kata Iqbal.

Meskipun demikian, Iqbal menepis kemungkinan Dosen UII itu menjadi korban gempa Turki yang telah menelan puluhan ribu jiwa. Pasalnya, Munasir dijadwalkan tiba di sana pada 12 Februari 2023.

“Sementara gempa terjadi tanggal 6 Februari,” kata dia.

Di sisi lain, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara, Turki, menyatakan telah menerima informasi soal hilangnya Ahmad. Konsul Jenderal RI Istanbul, Imam Asyari, menyatakan KBRI Ankara menerima kabar tersebut langsung dari pihak keluarga Ahmad.

“KJRI sudah menghubungi imigrasi dan otoritas bandara untuk meminta sejumlah informasi yang bisa menjadi petunjuk kemungkinan keberadaan yang bersangkutan. Selain itu KJRI juga Sudah menanyakan kepada simpul-simpul masyarakat Indonesia di Istanbul”, ujar Imam melalui pernyataan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 18 Februari 2023.

TEMPO

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Dosen UII yang Hilang Terdeteksi di AS, Kampus Tak Tahu untuk Apa ke Sana

Dosen UII yang Hilang Terdeteksi di AS, Kampus Tak Tahu untuk Apa ke Sana

Kisah Kencan Online Pria India dengan Perempuan Indonesia Ini Berujung Air Mata

Kisah Kencan Online Pria India dengan Perempuan Indonesia Ini Berujung Air Mata