in ,

Kasus Baru COVID-19 di India Kembali Cetak Rekor di Tengah Dorongan Vaksinasi

India telah melaporkan total lebih dari 13,35 juta kasus — tertinggi ketiga secara global, hanya di belakang Brasil dan Amerika Serikat.

CakapCakapCakap People! Kasus baru COVID-19 di India melonjak ke rekor 152.879 pada hari Minggu ketika negara itu berjuang melawan gelombang kedua infeksi dengan mendorong vaksinasi lebih cepat, dengan beberapa negara bagian mempertimbangkan pembatasan yang lebih ketat untuk memperlambat penyebaran virus.

India memimpin dunia dalam jumlah rata-rata harian infeksi baru yang dilaporkan, terhitung satu dari setiap enam infeksi yang dilaporkan secara global setiap hari, menurut penghitungan Reuters.

Kasus harian di India telah mencapai rekor tertinggi enam kali selam minggu ini, menurut data dari Kementerian Kesehatan federal, yang dilansir Reuters.

Seorang petugas kesehatan mengumpulkan sampel usap dari seorang wanita di stasiun kereta api di Mumbai, pada Rabu, 17 Maret 2021. [FOTO: REUTERS]

Kematian COVID-19 juga melonjak, dengan Kementerian Kesehatan federal melaporkan 839 kematian pada hari Minggu, 11 April 2021 – tertinggi dalam lebih dari lima bulan – ketika rumah sakit dan krematorium di beberapa bagian negara bergulat dengan situasi yang memburuk.

India telah melaporkan total lebih dari 13,35 juta kasus — tertinggi ketiga secara global, hanya di belakang Brasil dan Amerika Serikat.

Perdana Menteri India Narendra Modi meluncurkan “Festival Vaksinasi” selama empat hari pada hari Minggu untuk mendorong lebih banyak orang India yang memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.

“Selama ini kita harus bergerak menuju pemanfaatan kapasitas vaksinasi negara secara optimal,” kata Modi dalam surat terbuka.

Negara ini telah memberikan lebih dari 100 juta dosis vaksin COVID-19 sejak pertengahan Januari, terbanyak setelah Amerika Serikat dan China.

Tetapi beberapa negara bagian India mengeluhkan kekurangan vaksin, meskipun imunisasi saat ini dibatasi hanya untuk sekitar 400 juta dari 1,35 miliar penduduk India.

Lonjakan gelombang kedua infeksi COVID-19 yang telah menyebar jauh lebih cepat daripada yang pertama yang mencapai puncaknya pada bulan September 202o lalu, telah memaksa banyak negara bagian untuk memberlakukan pembatasan baru pada aktivitas.

Ilustrasi COVID-19. [Foto via Pixabay]

Administrasi di negara bagian Maharashtra barat, yang merupakan rumah bagi ibu kota keuangan Mumbai dan memiliki jumlah kasus tertinggi di negara itu, mengatakan mungkin akan memberlakukan langkah-langkah tambahan di luar penguncian akhir pekan yang akan berakhir Senin pagi.

“Untuk memutus rantai penularan COVID, sangat penting bahwa pembatasan ketat harus diberlakukan untuk jangka waktu tertentu,” kata Kepala Menteri Maharashtra Uddhav Thackeray pada Sabtu malam.

Pihak berwenang menyalahkan kebangkitan virus terutama pada kerumunan dan keengganan untuk memakai masker, bahkan ketika unjuk rasa pemilihan besar-besaran dan pertemuan keagamaan besar terus berlanjut dalam beberapa pekan terakhir.

Ribuan orang memadati tepi Sungai Gangga suci di kota utara Haridwar pada hari Minggu untuk pemujaan pada pagi hari selama Kumbh Mela – di mana hingga lima juta orang diperkirakan berada di sana pada hari-hari tertentu.

Pihak berwenang telah mewajibkan semua orang yang memasuki area tersebut untuk melakukan tes COVID-19. Tetapi banyak umat pada hari Minggu berkumpul di tepi sungai tanpa masker, berdiri di tengah kerumunan yang padat.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Istana Buckingham: Pemakaman Pangeran Philip Akan Berlangsung pada 17 April 2021

Penyelenggara Olimpiade Tokyo Amankan 300 Kamar Hotel Untuk Para Atlet yang Positif COVID-19