in ,

Jakarta Tambahkan 15.000 Kasus COVID-19 dalam Dua Minggu Terakhir

Total kasus di Jakarta menyumbang 25 persen dari penghitungan kasus secara nasional.

CakapCakapCakap People! Lonjakan kasus COVID-19 telah mencapai level tertinggi di Jakarta selama dua minggu terakhir meskipun tidak ada seorang pun di pemerintahan yang dapat secara meyakinkan mengatakan bahwa yang terburuk telah tiba.

Ibu kota negara ini telah menambahkan 15.000 kasus COVID-19 sejak 1 September, lebih dari tiga kali jumlah kasus yang dilaporkan oleh Jawa Timur yang terpukul terparah kedua selama periode yang sama.

Jakarta memiliki jumlah kasus terbanyak di Indonesia dengan total 55.099 infeksi dan jumlah kematiannya berada di urutan kedua setelah Jawa Timur dengan total 1.418  orang meninggal akibat COVID-19.

Petugas jaga wisma atlet memeriksa berkas yang dibawa petugas kesehatan dengan pasien COVID-19 di mobil ambulance saat memasuki kawasan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 11 September 2020. [Foto: Beritasatu / Joanito De Saojoao]

Dengan penyebaran virus dengan kecepatan tercepat, Jakarta memberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan memerintahkan semua orang yang terinfeksi untuk menjalani karantina di fasilitas yang ditunjuk pemerintah mulai hari Senin, 14 September 2020.

Total kasus di Jakarta menyumbang 25 persen dari penghitungan kasus secara nasional yang mencapai 221.523 pada hari Senin, 14 September 2020, setelah mendapat tambahan sebanyak 3.141 kasus baru selama 24 jam terakhir.

Negara ini telah melaporkan tambahan sebanyak 118 kematian akibat COVID-19, lebih dari setengahnya berasal dari Jakarta dan Jawa Timur, dengan total secara naisonal menjadi 8.841 orang meninggal per Senin, 14 September 2020.

Rata-rata kasus harian di Jawa Timur sedikit melambat dari 369 kasus pada Agustus menjadi 349 month-to-date. Sejauh ini Jawa Timur telah mencatat total 38.431 kasus.

Namun, Jawa Timur tetap menjadi tempat paling mematikan dalam wabah di Indonesia, dengan total 2.800 kematian akibat COVID-19. Provinsi ini telah secara teratur melaporkan jumlah kematian harian tertinggi selama sebagian besar periode virus melanda, termasuk tambahan sebanyak 37 orang meninggal pada hari Senin, 14 September 2020.

Jawa Tengah naik dua kali lipat rata-rata kasus hariannya dibandingkan bulan lalu, dengan 282 kasusCOVID-19 per hari.Provinsi ini telah mengakumulasi 17.913 kasus virus yang dikonfirmasi, termasuk 1.153 kematian.

Ilustrasi virus corona.[Foto: CNN]

Pertumbuhan Fenomenal

Penularan virus juga meningkat pesat di Jawa Barat, yang rata-rata mencatat 252 kasus baru COVID-19 per hari sejak 1 September, sehingga jumlah total kasus kini menjadi 14.591.

Di luar empat besar provinsi di Pulau Jawa, Bali merupakan penyumbang angka nasional terbesar dengan 2.105 kasus baru setiap bulannya. Bali berada di peringkat kedelapan di antara provinsi terparah dengan total  7.312 kasus COVID-19.

Namun pertumbuhan kasus yang paling fenomenal terjadi di Riau. Dari total 3.909 kasus COVID-19 di provinsi tersebut, lebih dari setengahnya muncul dalam waktu dua minggu terakhir saja.

Kalimantan Selatan adalah satu-satunya provinsi yang berhasil mempertahankan jumlah kasus harian dalam dua digit di antara sembilan provinsi yang terkena dampak paling parah yang juga mencakup Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Kalimantan Timur.

Indonesia saat ini memiliki 54.277 kasus aktif di 34 provinsi hingga Senin, 14September 2020, sementara jumlah pasien COVID-19 yang sembuh atau dipulangkan berjumlah total menjadi 158.405 orang, melansir Jakarta Globe.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Orang Tua Pelaku Penusukan Syeh Ali Jaber Klaim Anaknya Edan! Sang Ulama Sebut Ada Kemungkinan Lain

Rusia Gelar Latihan Militer Skala Besar dengan 80.000 Tentara, Indonesia Disebut Jadi Pengamat