in ,

Italia Perketat Pembatasan Akses Layanan Para Pelancong yang Tidak Divaksinasi COVID-19

Orang yang tidak divaksinasi akan mendapatkan sebuah basic green health pass setelah dites negatif untuk COVID-19 dalam tes PCR yang diambil dalam 48 jam terakhir.

CakapCakapCakap People! Dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran COVID-19, Italia telah memperketat pembatasan pada pelancong yang tidak divaksinasi. Pelancong seperti itu akan memiliki akses terbatas ke beberapa tempat dan layanan. Penemuan varian Omicron telah mempersulit sektor pariwisata di mana-mana. Namun di Italia, jumlah kasus COVID-19 terus meningkat.

Melansir Times of India, Selasa, 7 Desember 2021, pedoman baru yang diperkenalkan oleh Italia ini hanya mengizinkan orang yang sudah divaksinasi penuh atau mereka yang baru saja pulih dari COVID-19 untuk mengakses tempat duduk dalam ruangan di bar dan restoran. Hanya orang-orang seperti itu yang diizinkan untuk mengunjungi museum di negara ini atau pergi ke bioskop dan klub.

Orang-orang berjalan di jalan setahun setelah puncak wabah penyakit coronavirus Italia (COVID-19), di Bergamo, pusat gempa negara itu, Italia, 3 Maret 2021. [Foto: REUTERS/Flavio Lo Scalzo]

Orang yang tidak divaksinasi akan mendapatkan sebuah basic green health pass setelah dites negatif untuk COVID-19 dalam tes PCR yang diambil dalam 48 jam terakhir. Polisi negara itu juga telah mulai menegakkan berbagai tindakan sejak dini hari. Jika ada yang kedapatan bepergian tanpa sertifikat kesehatan di dalam bus, metro, trem, atau kereta api, mereka secara otomatis akan didenda 400 euro (USD 450).

Di Eropa, Italia memiliki tingkat vaksin tertinggi dengan 80 persen populasi sudah menerima satu atau dua suntikan. 15 persen lainnya telah mendapatkan suntikan booster. Negara ini telah melihat lonjakan infeksi COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir, dan pada hari Minggu jumlahnya mencapai 15.000 kasus dalam satu hari.

Ilustrasi vaksin COVID-19. Orang yang tidak divaksinasi akan mendapatkan sebuah basic green health pass setelah dites negatif untuk COVID-19 dalam tes PCR yang diambil dalam 48 jam terakhir. [Foto: Reuters]

Roma telah memperketat pembatasan akhir pekan dan mewajibkan masker dipakai di luar ruangan, atau di jalan-jalan pusat perbelanjaan. Pada tahun 2020, Italia menjadi negara Eropa pertama yang terkena COVID-19 dan juga memiliki angka kematian tertinggi. Hingga saat ini, Italia telah melaporkan sekitar total 5,11 juta kasus COVID-19 dan 134.000 kematian.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Jambu Biji Untuk Diabetes: Inilah 5 Alasan Buah Ini Sangat Baik Dikonsumsi

Di India, Tingginya Biaya Tes PCR di Bandara Bebani Para Pelancong