in ,

Ini Sebab Pemkot Sabang di Aceh Larang Warga Rayakan Malam Tahun Baru 2020

Larangan tersebut tertuang dalam seruan bersama lintas instansi pemerintah.

CakapCakapCakap People! Kota Sabang di Pulau Weh, Aceh — satu-satunya wilayah di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim yang telah menerapkan hukum Syariah — telah melarang warga setempat merayakan tahun baru 2020. Larangan tersebut tertuang dalam seruan bersama lintas instansi pemerintah.

Surat edaran larangan itu ditandatangani oleh para pemimpin lokal di Forum Komunikasi Kepemimpinan Daerah (Forkopimda), kata Walikota Sabang Nazaruddin.

View this post on Instagram

Menjelajahi sisi paling barat Indonesia terasa tak lengkap bila belum singgah ke Tugu Nol Kilometer. Tugu ini merupakan penanda geografis, mempunyai tinggi sekitar 43,6 mdpl, dan mempunyai empat pilar penyangga yang mempunyai arti sebagai simbol batas-batas Negara Indonesia. . Tugu Nol Kilometer dibangun di sisi utara dari Pulau Sabang dan area sekitar tugu ini termasuk dalam kawasan hutan wisata Sabang. Dan tak jauh dari tugu, terdapat Pantai Iboih yang sangat popular di kalangan wisatawan. . Bila Sobat Pesona hendak ke sana awal November ini, ada juga event menarik yang bisa kamu saksikan di Pulau Weh, Sabang. Sabang International Freediving Competition (SIFC) 2019 yang akan diselenggarakan pada 2-7 November. Jangan sampai terlewatkan ya, Sobat! . #SabangFreedive2019 #PesonaWisataSabang #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia #Aceh #Sabang #PulauWeh #SIFC2019 #TuguNolKilometer

A post shared by Pesona Indonesia (@pesonaid_travel) on

Nazaruddin mengatakan surat itu, yang berisi lima poin yang merinci larangan tersebut dikeluarkan agar warga kota Sabang tidak melanggar prinsip-prinsip Syariah.

“Ini merupakan salah satu keseriusan Pemkot Sabang dalam menjalankan syariat Islam. Kita mengimbau agar warga tidak merayakan tahun baru, karena tidak sesuai adat dan istiadat,” katanya di Sabang, Minggu, 22 Desember 2019, seperti dikutip Kantor Berita ANTARA.

Selama Malam Tahun Baru 2020, yang jatuh pada hari Selasa, pemerintah kota akan melarang warga untuk terlibat dalam kegiatan yang “tidak bertanggung jawab” seperti meniup terompet atau menyalakan kembang api.

Pemkot Sabang juga melarang kegiatan yang bernuansa Islam seperti zikir, yasinan, tausyiah atau sejenisnya, karena hal itu dapat menyesatkan pemahaman masyarakat Islam, yang seolah-olah perayaan tahun baru masehi diperbolehkan menurut Islam.

Nazaruddin mengatakan bahwa larangan itu juga akan diberlakukan pada wisatawan yang datang ke kota Sabang. Dia berharap turis mematuhi peraturan pemerintah dan tidak melanggar nilai-nilai Sabang.

“Kami tidak melarang turis lokal atau internasional datang ke Sabang. Kami akan senang jika Sabang penuh sesak dengan turis. Tapi kami berharap wisatawan yang datang untuk beradaptasi dengan adat dan budaya Kota Sabang, yang menjunjung tinggi Syariah, “katanya.

Dia mengatakan bahwa larangan itu akan diberlakukan untuk kafe, restoran dan hotel di Sabang. Pemerintah meminta pihak tersebut agar tidak mengadakan kegiatan perayaan tahun baru, karena hal itu akan bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Jangan Pernah Memberikan Hadiah Kepada Bos atau Atasan Kamu, Ini Alasannya

Birds of Prey Resmi Jadi Film DCEU Pertama Berperingkat R, Tayang Februari 2020