in ,

Indonesia Berikan Layanan Telemedicine Gratis Untuk Pasien COVID-19 Gejala Ringan

Kekurangan oksigen juga telah dilaporkan, yang menurut pihak berwenang hal itu disebabkan oleh hambatan distribusi dan kapasitas produksi yang terbatas.

CakapCakap Cakap People! Indonesia akan memberikan layanan telemedicine gratis kepada pasien virus corona dengan gejala ringan. Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Senin, 5 Juli 2021. Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi tekanan pada fasilitas kesehatan yang dibanjiri rekor jumlah kasus COVID-19.

Reuters melaporkan, dengan rekor hampir setiap hari pada pekan lalu dan kematian melebihi 500 pada beberapa di antaranya, Indonesia sedang berjuang melawan salah satu epidemi COVID-19 terburuk di Asia, yang dipicu oleh varian Delta yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di India.

Pekerja yang mengenakan masker pelindung memasukkan peti mati kosong untuk korban penyakit coronavirus (COVID-19) ke dalam ambulans untuk didistribusikan ke rumah sakit saat kasus melonjak di Jakarta, Indonesia, 5 Juli 2021. [Foto: Reuters/Willy Kurniawan]

Layanan jarak jauh atau telemedicine ini akan disediakan mulai Selasa, 6 Juli 2021, oleh perusahaan telehealth seperti Alodokter dan Halodoc dan akan mencakup konsultasi gratis dan pengiriman obat, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers.

“Pasien positif COVID-19 bisa mendapatkan pelayanan medis tepat waktu tanpa harus mengantri di rumah sakit, sehingga rumah sakit bisa diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, dan kritis,” ujarnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada hari Senin mengatakan pengeluaran kesehatan akan dinaikkan lagi menjadi Rp 193,93 triliun untuk perawatan, pengujian, penelusuran, obat-obatan, vaksin, dan alat pelindung virus corona.

Hunian tempat tidur rumah sakit mencapai 75% secara nasional pada Jumat, 2 Juli 2021, kata Kementerian Kesehatan, tetapi beberapa rumah sakit di pulau Jawa telah melaporkan kapasitas lebih dari 90%, termasuk di ibu kota Jakarta.

Pekerja yang mengenakan masker pelindung memasukkan peti mati kosong untuk korban penyakit coronavirus (COVID-19) ke dalam ambulans untuk didistribusikan ke rumah sakit saat kasus melonjak di Jakarta, Indonesia, 5 Juli 2021. [Foto: REUTERS / Willy Kurniawan]

Kekurangan oksigen juga telah dilaporkan, yang menurut pihak berwenang hal itu disebabkan oleh hambatan distribusi dan kapasitas produksi yang terbatas.

Pihak Rumah Sakit Sardjito di Jawa mengatakan 63 pasien meninggal setelah hampir kehabisan oksigen pada akhir pekan, meskipun seorang juru bicara tidak dapat memastikan apakah semuanya adalah pasien virus corona.

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, yang juga ditugaskan untuk mengatasi lonjakan kasus di Jawa dan Bali, mengatakan pasokan oksigen akan ditingkatkan untuk rumah sakit dan diimpor jika perlu, tetapi mengatakan lonjakan itu “terkendali”.

Berita utama surat kabar lokal pada hari Senin menunjukkan kekhawatiran atas krisis, dengan “sistem kesehatan Jawa lumpuh” judul halaman depan Jakarta Post dalam huruf kapital dan “layanan medis SOS” di sampul Koran Tempo.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Korea Selatan Sedang Dalam Pembicaraan Dengan Pembuat Vaksin mRNA Untuk Produksi Hingga 1 Miliar Dosis

Inggris Bakal Akhiri Pembatasan COVID-19; Masker Tak Lagi Wajib dan Tak Ada Jarak Sosial