in ,

Fraser Anning, Senator Australia yang Pernah Dilempar Telur Kalah dalam Pemilu 2019

CakapCakapCakap People! Masih ingatkah kamu dengan Fraser Anning, senator Australia yang dilempar telur oleh remaja 17 tahun Will Connoly “Egg Boy”? Ya. Politisi sayap kanan kontroversial Fraser Anning ini kalah dalam pemilu federal yang sudah digelar pada Sabtu, 18 Mei 2019.

Fraser Anning. (Foto: Nigel Hallett. Source)

Fraser Anning pernah menjadi perbincangan dunia pada Maret lalu saat kepalanya dilempar telur berkat ucapan kontroversialnya terkait penembakan di masjid di Christchurch, Selandia Baru. Kini, senator Queensland ini kembali menjadi pembicaraan karena kalah dan harus kehilangan kursi senatnya pada pemilu 2019.

Mengutip Sydney Morning Herald, Selasa, 21 Mei 2019, pakar Pemilu ABC Antony Green membuat pengumuman yang menyatakan: “Fraser Anning kembali ke tempat asalnya. Dia tidak akan berada di Parlemen”.

Posisi Fraser Anning di parlemen selalu tentatif. Ia mengamankan kursi terakhirnya hanya dengan mengumpulkan 19 suara primer. Dia memperoleh jabatan hanya setelah kandidat dari One Nation, Malcolm Roberts diketahui memiliki dua kewarganegaraan yang tak memenuhi syarat.

Foto: USA Today

Meski kandidat berusia 69 tahun yang berasal dari Conservative National Party atau Partai Nasional Konservatif Fraser Anning memenangkan lebih banyak suara tahun ini, namun ia gagal mendapatkan kursi.

Maret lalu, Anning menjadi perhatian dunia setelah seorang remaja 17 tahun bernama Will Connoly memukul kepalanya dengan telur. Ketika itu Anning sedang berbicara kepada awak media setelah pertemuan politik di Moorabbin, tenggara Melbourne.

Tidak terima, Anning sempat melayangkan dua pukulan, dengan salah satunya mengenai wajah Connolly. Seorang staf Anning kemudian memisahkan sang senator dari remaja tersebut.

Foto: Twitter

Peristiwa itu terjadi sehari setelah Anning mendapat kecaman internasional karena ucapannya yang menyalahkan Muslim atas penembakan brutal yang merenggut nyawa 51 orang. Dia mengklaim imigrasi oleh umat Islam menyulut kepada aksi teroris tersebut.

Pernyataan kontoroversial lainnya adalah Anning pernah juga menyerukan larangan imigrasi dari Negara-negara Islam pada tahun 2018, menggunakan istilah ‘solusi akhir’, yang terkait dengan genosida sistematis Nazi Jerman terhadap populasi Yahudi.

Anning kembali mendapat kecaman karena menggunakan uang pembayar pajak untuk terbang ke Melbourne dalam rangka menghadiri demonstrasi ekstrim kanan yang diorganisir oleh penjahat terpidana Blair Cottrell dan Neil Erikson.

Siapa Sangka Ternyata Daun Sirih Bermanfaat Bagi Kecantikan, Ini Dia!

Modernkan Proses, Kemenlu RI Terapkan Digitalisasi Keuangan