in ,

Dipicu Serangan Ransomware, Seorang Pasien di Jerman Meregang Nyawa

Kejahatan siber ini masih dalam penyelidikan polisi

CakapCakap – Cakap People, jika kalian paham dengan Ilmu Teknologi, pasti tidak asing dengan virus ransomware. Virus ini adalah sejenis malware atau perangkat lunak yang berbahaya bagi komputer.

Ransomware memiliki nama lain perangkat perusak ini mampu mengambil alih kendali sebuah computer. Alhasil, penggunanya tidak akan bisa mengakses data. Pengguna bisa kembali menggunakan komputernya apabila ia membayar tebusan yang diminta oleh orang yang mengirim serangan ransomware tersebut.

Sebenarnya kasus ini sudah banyak menelan korban dan menimbulkan kerugian finansial. Namun setelah menyebabkan kematian maka serangan ransomware diangap ancaman yang serius.

Foto ilustrasi via intelligentciso.com

Dilansir Republika dari media The Verge, nyawa seorang wanita di Jerman tidak bisa diselamatkan setelah system rumah sakit diserang ransomware. Kasus tersebut menjadi kali pertama serangan ransomware menyebabkan kematian.

Awalnya, Rumah Sakit Universitas Duesseldorf mengkonfirmasi bahwa mereka tidak dapat menerima pasien darurat karena serangan ransomware. Saat itu, seluruh system computer di rumah sakit lumpuh total.

Pihak rumah sakit tidak bisa menjalankan prosedur pembedahan. Mereka mengalihkan tindakan medis ke rumah sakit terdekat. Pada waktu yang bersamaan, ada seorang pasien dengan kondisi kritis yang baru saja datang.

Alhasil, pasien yang diketahui berjenis kelamin perempuan  tersebut dikirim ke fasilitas perawatan kesehatan yang lain. Sayangnya, jarak antara rumah sakit dan pusat kesehatan lain cukup jauh yaitu 20 mil atau sekitar 32 km sehingga nyawa pasien tidak dapat tertolong.

Rumah Sakit Universitas Duesseldorf. Foto via rt.com

Setelah diselidiki, serangan yang terjadi di dunia maya itu tidak ditujukan ke Rumah Sakit Universitas Duesseldorf. Mereka menyerang universitas yang berafiliasi dengan rumah sakit tersebut.

Menurut laporan Kantor Berita Jerman RTL, hal ini merujuk pada catatan tebusan yang ditujukan ke universitas terdekat. Sementara itu, Otoritas Jerman terus menyelidiki kematian wanita tersebut.

Dikutip dari laman Tempo, kesimpulan lain juga didapat dari catatan penyerang yang ditinggalkan di server rumah sakit. Tiga tahun lalu, serangan ransomeware melumpuhkan sistem rumah sakit besar. Salah satunya United Kingdom’s National Health Service, di Inggris.

Meskipun peristiwa tersebut tak menelan korban jiwa secara langsung, namun serangan siber terhadap layanan kesehatan adalah tindakan salah.

Cakap People, fasilitas perawatan kesehatan memang  menjadi salah satu target terbesar serangan siber. Selama bertahun-tahun, pakar keamanan siber sudah memperingatkan bahwa sebagian besar rumah sakit tidak siap menghadapi serang ini. Maka mereka harus waspada dengan segala kemungkinan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Siapa Sangka! Manula Berusia 100 Tahun Ini Menang Lawan Covid-19, Padahal Idap Hipertensi

Indonesia Cetak Rekor Baru Jumlah Pasien COVID-19 yang Sembuh, Hari Ini 4.088 Orang Sembuh!