in ,

CEO: Moderna Kenakan Biaya US$ 25 Hingga US$ 37 Per Dosis Vaksin COVID-19

“Karena itu, biaya vaksin kami hampir sama dengan suntikan flu, yaitu antara US$ 10 hingga US$ 50,” kata Bancel kepada WamS

CakapCakapCakap People! Moderna akan mengenakan biaya antara US$ 25 hingga US$ 37 per dosis kandidat vaksin COVID-19, tergantung pada jumlah yang dipesan. Demikian diungkapkan CEO Moderna, Stephane Bancel, kepada surat kabar Jerman, Welt am Sonntag (WamS).

“Karena itu, biaya vaksin kami hampir sama dengan suntikan flu, yaitu antara US$ 10 hingga US$ 50,” kata Bancel kepada WamS, seperti dikutip Reuters.

Dalam file foto 16 Maret 2020 ini, subjek menerima suntikan dalam uji klinis studi keamanan tahap pertama dari vaksin potensial yang dikembangkan Moderna untuk COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle. [Foto: Ted S. Warren |

Pada hari Senin, 16 November 2020, seorang pejabat Uni Eropa yang terlibat dalam pembicaraan tersebut mengatakan Komisi Eropa ingin mencapai kesepakatan dengan Moderna untuk penyediaan jutaan dosis kandidat vaksinnya dengan harga di bawah US$ 25 per dosis.

“Belum ada yang ditandatangani, tapi kami hampir mencapai kesepakatan dengan Komisi Uni Eropa. Kami ingin mengirimkannya ke Eropa dan sedang dalam pembicaraan konstruktif,” kata Bancel kepada WamS. Ia menambahkan bahwa pembicaraan antara Komisi Uni Eropa dan Moderna kini hanya menyisakan “masalah hari” sampai kontrak tersebut siap dibuat.

Sebagaimana diketahui, Moderna sudah mengumumkan pada Senin, 16 November 2020, bahwa vaksin eksperimentalnya 94,5% efektif dalam mencegah COVID-19, berdasarkan data sementara dari uji klinis tahap akhir. Moderna menjadi pengembang kedua yang melaporkan hasil yang jauh melebihi ekspektasi setelah Pfizer dan mitranya BioNTech yang telah terlebih dahulu mengumumkan hasil vaksin mereka.

UE telah melakukan pembicaraan dengan Moderna untuk vaksin COVID-19 eksperimental setidaknya sejak Juli.

FOTO FILE: Sebuah papan nama menandai markas Moderna Therapeutics, yang mengembangkan vaksin COVID-19, di Cambridge, Massachusetts, AS, 18 Mei 2020. [Foto: REUTERS / Brian Snyder]

Kandidat vaksin Moderna, seperti vaksin kemitraan Pfizer- BioNTech, juga menggunakan teknologi messenger RNA, atau mRNA. Ini adalah pendekatan baru terhadap vaksin yang menggunakan materi genetik untuk memicu respons imun.

Pada akhir tahun, Moderna mengharapkan sekitar 20 juta dosis vaksin siap dikirim di AS, kata perusahaan itu. Dikatakan bahwa mereka tetap di jalur untuk memproduksi 500 juta hingga 1 miliar dosis secara global pada 2021.

Perusahaan telah memiliki perjanjian pasokan di Amerika Utara, Timur Tengah, dan wilayah lain di dunia. Pada bulan Agustus diumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah AS untuk memasok 100 juta dosis vaksinnya. Kesepakatan itu memberi pemerintah federal opsi untuk membeli hingga 400 juta dosis tambahan. AS telah menginvestasikan US$ 955 juta dalam pengembangan vaksin COVID-19 Moderna, sehingga total investasinya mencapai US$ 2,48 miliar, kata perusahaan tersebut pada saat itu.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Kasus Tembus 9 Juta, New Delhi Lipatgandakan Denda Bagi Warga yang tak Pakai Masker

Korea Selatan Tutup Bar, Batasi Restoran, dan Gereja, Menkes: ‘Gelombang Ketiga COVID-19 Semakin Meningkat’