in ,

Australia Jatuhkan Lebih Banyak Sanksi Terhadap Rusia dan Mengkritik Respons China

China dan Australia baru-baru ini bentrok karena sejumlah masalah termasuk perdagangan, asal usul virus corona, dan tuduhan campur tangan asing dari Australia.

CakapCakapCakap People! Australia memberlakukan lebih banyak sanksi pada hari Jumat, 25 Februari 2022, terhadap Rusia dengan menargetkan beberapa warga elit dan anggota parlemennya, dan mengatakan “unacceptable” bahwa China melonggarkan pembatasan perdagangan dengan Moskow pada saat menginvasi Ukraina.

“Kami akan bekerja sama dengan mitra kami untuk gelombang sanksi yang bergulir dan terus meningkatkan tekanan itu pada Rusia,” kata Perdana Menteri Scott Morrison selama konferensi media, Reuters melaporkan.

PM Australia Scott Morrison. [Foto: EPA-EFE]

Morrison mengatakan sanksi baru akan dijatuhkan terhadap “oligarki yang bobot ekonominya memiliki arti strategis bagi Moskow” dan lebih dari 300 anggota parlemen Rusia yang memilih untuk mengizinkan pengiriman pasukan Rusia ke Ukraina.

Australia juga bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menyelaraskan sanksi mereka semalam terhadap individu dan entitas penting Belarusia yang membantu Rusia dan NATO untuk menyediakan peralatan militer dan pasokan medis yang tidak mematikan untuk Ukraina, katanya.

Morrison menyuarakan keprihatinan atas “kurangnya respons yang kuat” dari China dan mengkritik Beijing tentang laporan bahwa pihaknya telah mengurangi pembatasan perdagangan dengan Moskow dengan mengizinkan impor gandum dari Rusia.

“Anda tidak melakukannya dan melemparkan lifeline ke Rusia di tengah periode ketika mereka menyerang negara lain. Itu tidak bisa diterima,” katanya.

Sebuah foto yang beredar luas di media sosial konon menunjukkan ledakan di dekat Kyiv pada dini hari Kamis, 24 Februari 2022. [Foto via Straits Times]

Pada awal Februari, selama kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Beijing, pengawas pertanian negara Rusia mengatakan China telah setuju untuk mengizinkan impor gandum dan jelai dari seluruh wilayah Rusia. China secara resmi mengkonfirmasi perjanjian tersebut pada hari Kamis.

China dan Australia baru-baru ini bentrok karena sejumlah masalah termasuk perdagangan, asal usul virus corona, dan tuduhan campur tangan asing dari Australia.

Selandia Baru yang bertetangga juga memberlakukan larangan perjalanan yang ditargetkan ke Rusia dan melarang perdagangan barang ke militernya saat bergabung dengan sekutu Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

e-HAC

Satgas Penanganan COVID-19 Terbitkan Ketentuan Protokol Kesehatan Sistem Bubble di Bali

China Menahan Diri untuk Tidak Mengutuk Rusia Meski Mengintensifkan Serangan ke Ukraina