in ,

AstraZeneca Periksa Dampak Varian COVID Baru pada Vaksin dan Koktail Antibodi

WHO pada hari Jumat, 26 November 2021 menetapkan varian COVID-19 baru B.1.1.529, yang terdeteksi di Afrika Selatan dengan sejumlah besar mutasi, sebagai “variant of concern”.

CakapCakapCakap People! AstraZeneca mengatakan pada hari Jumat, 26 November 2021, bahwa pihaknya sedang memeriksa dampak varian virus corona baru yang menyebar dengan cepat di Afrika Selatan pada vaksinnya dan koktail antibodinya, seraya menambahkan pihaknya berharap obat kombinasinya akan mempertahankan kemanjuran.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat, 26 November 2021 menetapkan varian COVID-19 baru B.1.1.529, yang terdeteksi di Afrika Selatan dengan sejumlah besar mutasi, sebagai “variant of concern“.

AstraZeneca telah mendistribusikan 2 miliar dosis vaksinnya ke seluruh dunia, meskipun peluncuran vaksin dihentikan di Afrika Selatan pada bulan Februari setelah terbukti memberikan perlindungan minimal terhadap penyakit ringan hingga sedang yang disebabkan oleh varian Beta, yang dominan di negara tersebut di waktu, Reuters melaporkan.

Tabung reaksi terlihat di depan logo AstraZeneca yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil, 21 Mei 2021. [Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration]

“Seperti halnya varian baru yang muncul, kami mengamati B.1.1.529 untuk memahami lebih lanjut tentangnya dan dampaknya terhadap vaksin,” kata AstraZeneca dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan penelitian di Botswana dan Eswatini untuk mengumpulkan data.

“Itu akan memungkinkan kami untuk mengumpulkan data real time Vaxzevria terhadap varian virus baru ini.”

Perusahaan farmasi Inggris-Swedia ini menekankan bahwa vaksin tersebut telah terbukti efektif terhadap semua varian SARS-CoV-2 yang menjadi perhatian (variant of concern).

AstraZeneca mengatakan telah mengembangkan platform vaksin untuk merespon dengan cepat varian baru dengan Universitas Oxford, tempat vaksin itu dibuat. Sebelumnya dikatakan sedang mengerjakan vaksin varian untuk menargetkan varian Beta dengan lebih baik.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Perusahaan juga telah mengembangkan koktail antibodi yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati COVID-19.

Meskipun beberapa ilmuwan telah menyatakan keprihatinan bahwa mutasi protein lonjakan dapat menghambat efektivitas obat antibodi monoklonal, obat kombinasi yang dibuat oleh AstraZeneca mungkin mempertahankan kemanjurannya, kata perusahaan itu.

“Kami juga menguji kombinasi antibodi jangka panjang kami AZD7442 terhadap varian baru ini dan berharap AZD7442 akan mempertahankan kemanjurannya karena terdiri dari dua antibodi kuat dengan aktivitas berbeda dan saling melengkapi melawan virus,” katanya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Jepang Perketat Kontrol Perbatasan di Tiga Negara Tambahan di Afrika

Dokter Gigi Ini Gugat Mantan Kekasih Kembalikan Uangnya Rp90,3 Miliar; Berhasil Dapatkan Sebagian Besar Klaimnya