in

4 Tanda Pada Tubuh Ini Bisa Ungkapkan Kecerdasan Seseorang

Ternyata otak bukanlah satu-satunya yang menandai tingkat kecerdasan seseorang.

CakapCakapCakap People! Setiap orang sesungguhnya memiliki tingkat kecerdasan masing-masing. Tergantung bagaimana seseorang itu selalu melatih otak dan punya keinginan yang tinggi dalam usaha untuk terus belajar.

Tetapi, ternyata otak bukanlah satu-satunya yang menandai tingkat kecerdasan seseorang. Ada faktor lain yang bisa memengaruhi kecerdasan tersebut, salah satunya bisa dilihat dari tanda dan bentuk tubuh seseorang.

Dilansir dari The Healthy, berikut adalah 4 bagian pada tubuh yang menandakan seseorang lebih cerdas dari orang lain:

Badan Tinggi

Ilustrasi | Foto: Pixabay

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Brown University dan Princeton University menunjukkan bahwa orang yang lebih tinggi dapat memperoleh lebih banyak uang daripada orang pendek karena mereka lebih cerdas.

Para penulis menggunakan set data pemerintah yang mengumpulkan tinggi, berat badan, kecerdasan, pengalaman pendidikan, dan gaji orang yang lahir di AS atau Inggris pada tahun 1958 dan 1970 dari kelahiran mereka hingga dewasa. 

Hasil analisis menyeluruh mereka menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggi sebagai anak-anak menunjukkan kinerja yang lebih baik pada tes kognitif. Selain itu, orang yang lebih tinggi cenderung bekerja di bidang pekerjaan  bergaji tinggi yang membutuhkan kecerdasan yang lebih besar dan keterampilan verbal dan numerik yang lebih maju. 

Para peneliti masih bingung dengan hubungan antara tinggi dan kecerdasan ini, tetapi beberapa orang diduga secara genetika atau perawatan anak usia dini dapat memainkan peran yang berpengaruh pada otak.

Indeks Masa Tubuh (BMI) yang Sehat

Ilustrasi | Foto via Kompas.com

Lemak tubuh yang tinggi bisa berdampak pada banyak aspek kesejahteraan kamu secara keseluruhan, dari tekanan darah hingga kesehatan jantung — dan mungkin fungsi kognitif kamu.

Dalam studi lima tahun terhadap lebih dari 2.200 orang dewasa, para peneliti menemukan bahwa orang dengan indeks massa tubuh (Body Mass Index-BMI) 20 atau kurang (kisaran BMI yang sehat adalah 18,5-24,9) dapat mengingat 56 persen kata dalam tes tes kosa kata, sementara peserta obesitas (BMI 30 atau lebih tinggi) hanya ingat 44 persen. Terlebih lagi, daya ingat memori dari subjek yang terakhir turun menjadi 37,5 persen ketika mereka diuji ulang lima tahun kemudian. 

Maxime Cournot, penulis utama studi ini, berteori bahwa hormon lemak dapat merusak sel-sel otak. “Penjelasan lain bisa jadi karena obesitas adalah faktor risiko kardiovaskular yang dikenal luas, karena penebalan dan pengerasan pembuluh darah, bahwa hal yang sama terjadi dengan arteri di otak,” kata Dr. Cournot kepada Telegraph.

Tangan Kidal

Ilustrasi | Foto via Kompas.com

Tangan dominan kamu mungkin tidak secara otomatis menunjukkan bahwa kamu adalah jenius, tetapi bisa memiliki kelebihan. 

Faktanya, orang kidal mungkin lebih unggul dalam mendapatkan lebih banyak manfaat kognitif daripada orang yang dominan menggunakan tangan kanan. 

Sebuah studi kecil dari Universitas Athena mengambil sekitar 100 mahasiswa dan lulusan, setengah kidal dan setengah kanan, dan memberi mereka dua tes kognitif. 

Satu peserta menantang untuk membuat jejak melalui sekelompok lingkaran secepat mungkin dan yang lainnya termasuk urutan nomor surat. Orang kidal berperforma lebih baik daripada orang kanan pada kedua tes, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki memori kerja dan fleksibilitas mental yang lebih kuat. 

Beberapa ahli menduga kemampuan kognitif ini mungkin karena orang kidal dapat menggunakan kedua sisi otak mereka lebih mudah untuk memproses informasi.

Kepala Besar

Ilustrasi | Foto: Pixabay

Tidak ada yang suka disebut “kepala besar,” tetapi memiliki kepala besar sebenarnya bisa membuat kamu lebih cerdas.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Psychiatry memberi lebih dari 500.000 orang di Inggris dalam penilaian kognitif dan fisik, termasuk juga memeriksa sampel darah, urin, dan air liur mereka. 

Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki kepala lebih besar sebagai bayi memiliki skor lebih tinggi pada tes penalaran verbal-numerik dan lebih mungkin untuk mendapatkan gelar sarjana.

“Hasil ini harus merangsang penelitian lebih lanjut yang akan informatif tentang mekanisme genetik spesifik dari asosiasi yang ditemukan di sini, yang kemungkinan melibatkan efek perlindungan dan merugikan dari varian genetik yang berbeda,” tulis peneliti.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Jangan Sampai Salah, Ini Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Hendak Memulai Bisnis dengan Teman!

Manfaat Tahu untuk Kesehatan Tubuh, Cek Yuk!